TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi sidik jari atau Touch ID pada ponsel iPhone 5S kabarnya adalah teknologi termutakhir. Banyak yang menganggap bahwa ini adalah langkah baru sistem keamanan personal. Namun, masih banyak anggapan bahwa Touch ID tidak akan bekerja maksimal. Ancaman dari peretas pun masih bisa masih mengintai.
Beredarnya kabar ini membuat Marc Rogers, peneliti keamanan perangkat dari Lookout, berkomentar. Ia menganggap, sensor sidik jari mungkin saja aman jika yang diambli adalah data sidik jari, bukan gambar sidik jari.
"Sensor sidik jari pada iPhone 5S ini memang mengambil gambar sidik jari Anda. Tapi, semuanya berkaitan dengan perhitungan matematika. Bukan gambar yang disimpan oleh sistem, tapi data sidik jari pengguna," kata Rogers, Jumat, 13 September 2013.
Touch ID pada iPhone 5S ini langsung digabungkan dengan sistem operasi keluaran Apple, A7. Jadi, jika ada peretas yang mau membobol informasi penting, mereka juga harus tahu dulu rumus yang digunakan Apple sebagai sistem keamanan. Namun, Rogers tetap tidak yakin bahwa TouchID akan benar-benar aman 100 persen.
"Selalu ada risiko jika data Anda tersimpan dengan cloud service," lanjut Rogers.
Sensor sidik jari masih bisa diakali oleh peretas. Jika penguna salah mengklik link saja, akan ada celah bagi peretas. Bahkan, di Jepang, ahli kriptografi, Tsutomu Matsumoto, bisa membuat sidik jari palsu dari plastik dan gelatin. Ini adalah 'teguran' serius untuk sistem keamanan sidik jari.
Namun menurut pernyataan Apple pada The Journal, mereka juga menambahkan fitur keamanan lainnya agar Touch ID lebih kuat. Jika 'berhasil' dibobol, pencuri atau peretas masih harus melewati kode pas untuk membuka kunci ponsel, meski sudah di reboot selama 48 jam.
Selain itu, untuk meminimalisir 'kebobolan, Apple juga akan menyeleksi ketat aplikasi untuk perankat iOS. Sehingga, menurut Apple, tidak mungkin pihak ketiga akan mengakses data sidik jari pengguna dan menggunakannya untuk tindak kejahatan yang bisa merugikan.
RINDU P HESTYA | CBS NEWS
Berita Populer Terkait:
Pendiri Twitter Kritik Berita di Media Massa
Game Anak Harus Simple dan Fun
Mobile Game Mudah Dimainkan
Game Anak Makin Bermunculan
Bermain Game Bisa Menyebabkan Kecanduan