TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Rully Chaerul Azwar menilai elektabilitas Aburizal Bakrie masih bisa terangkat meskipun pelan-pelan. Menurut dia, masih banyak pemillih yang belum menentukan pilihan calon presiden. Elektabilitas Aburizal akan terdongkrak cepat jika menemukan calon wakil presiden yang tepat.
"Bang Ical harus cari yang tipikal pekerja," katanya saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Ahad, 15 September 2013 malam.
Dia sendiri memilih menyerahkan keputusan untuk mencari wakil presiden kepada Aburizal Bakrie. Saat diminta menyebut nama, Rully mengarah pada dua tokoh yang pas untuk mendamping Aburizal. Yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Siapa lagi ya?"
Terkait dengan elektabilitas Aburizal yang tak kunjung naik, Rully memiliki sejumlah alasan. Menurut dia, elektabilitas Aburizal justru naik pelan-pelan. Dia menilai, Aburizal sebagai tokoh yang tangguh. Digempur dengan berbagai isu dari kiri dan kanan, elektabilitasnya justru tak terperosok.
Menurut dia, hasil survei saat ini bisa jadi akan berbeda pada 10 bulan mendatang ketika pelaksanaan Pemilu. Saat ini elektabilitas Golkar jauh lebih tinggi ketimbang calon presidennya. "Kan Golkar sudah lebih dikenal," kata dia.
Pada Rapimnas mendatang, Golkar akan mengevaluasi program partai dan finalisasi konsep negara kesejahteraan. Evaluasi program ini menitikberatkan pada masalah elektabilitas partai dan calon presiden. Evaluasi ini dimaksudkan mana program yang berjalan efektif dan mana yang kurang baik.
Dia membantah jika kader Golkar tak solid mendukung pencalonan Aburizal. Meskipun dia tak memungkiri jika ada sebagian kadernya berperilaku seperti itu. Dia menegaskan, dalam rapat resmi tidak pernah ada wacana untuk mengevaluasi pencalonan Aburizal Bakrie. Rully juga membantah jika elit Golkar lebih sibuk dengan pencapresan Aburizal ketimbang agenda partai. "Kata siapa? Semua punya tugas masing-masing," ujar dia.
WAYAN AGUS PURNOMO