TEMPO.CO , Denpasar:Di tengah semarak kontes kecantikan ratu sejagat, pemerintah Bali tak mau kalah. Mereka menggelar ajang kontes serupa: Miss Internet. Seperti halnya Miss World, kontes ini diikuti putri-putri cantik yang umumnya mahasiswi. Pemenangnya sudah terpilih Sabtu, 15 September 2013, yakni Dewa Ayu Windu Sari Devi, 19 tahun.
Dewa Ayu Windu merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali. Dia menjadi Miss Internet dalam ajang yang pertama kali digelar di Indonesia ini. Dia menyisihkan 20 kontestan lain yang ikut seleksi.
Ada tiga nama yang masuk tiga besar. Selain Dewa Ayu Windu, mereka adalah I. G. A Trihita Nareswari, 24 tahun (Arsitek, presenter); dan Gusti Ayu Diah Permata Sari A R, 21 tahun (Health ambassador, model). “Miss Internet diharap akan memberikan sumbangsih pada Bali terutama sektor pariwisata, karena peran teknologi informasi sangat penting dan harus dikuasai,” katanya Kepala Dinas Pariwisata Bali IB Kade Subikhsu Ahad 15 September 2013.
Panitia menilai berdasarkan tiga hal, yakni IT Lover, Smart, dan sudah pasti Beauty. Juri ajang ini adalah Sylvia W. Sumarlin ( Tokoh Wanita Internet Indonesia), Zulfadly Syam (Ketua APJII Wilayah Bali), dan Adi Kusma (CEO Biznet Networks). Juri Beauty yakni Tjok Aby (Designer/Owner De Galuh Boutique), dan Dyah Permata Sitawati, SE ( Direktur Umum PT. Ristra Indolab).
Pada tahap akhir, tiga finalis harus menjawab pertanyaan kunci dari dewan juri. Semuel Abrijani Pangerapan (Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mengajukan pertanyaan bagaimana cara Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan internet dunia. Pengguna internet Indonesia terus melonjak. “Indonesia memiliki duta internet yang menargetkan kelompok muda untuk lebih melek internet,” kata Wahid Juniarto, Ketua Panitia Miss Internet 2013, di Denpasar.
Setelah terpilih, Miss Internet akan menjadi peserta pertemuan mengenai teknologi dan informasi, sosialisasi kebijakan internet yang sehat, dan sejumlah agenda lain. “Miss internet terpilih akan menggali sisi positif dari internet,” kata Wahid.
Tiga finalis akan mendapat dukungan dana, fasilitas, dan kontrak kerja. Arnold Makasau, steering committe Miss Internet mengatakan Miss Internet akan diperluas jangkauannya, tak hanya dari Bali, pada tahun depan. Para finalis dan sejumlah peserta lainnya akan juga berkesempatan mengikuti konferensi tata kelola internet atau Internet Governance Forum (IGF) pada Oktober nanti di Bali.
ROFIQI HASAN
Topik Terhangat
Penembakan Polisi | Edsus Sisca Yofie | Pencurian Artefak Museum | Jokowi Capres? | Miss World
Berita Terkait
FPI: Miss World Musibah Terbesar Indonesia
Identitas Miss Uzbekistan Palsu, Ini Kata MNC
Dihadang Brimob, FPI Batal Bubarkan Miss World
5.000 FPI Lombok Akan Menyeberang ke Bali
Umat Islam Demo Tolak Miss World di Bundaran HI