Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kesaksian Anak Pemilik Kos Sisca Yofie

image-gnews
Tersangka menyeret Sisca Yofie saat rekonstruksi pembunuhan Sisca Yofie oleh dua orang tersangka di Cipedes Tengah, Bandung, Jawa Barat, (22/8). TEMPO/Prima Mulia
Tersangka menyeret Sisca Yofie saat rekonstruksi pembunuhan Sisca Yofie oleh dua orang tersangka di Cipedes Tengah, Bandung, Jawa Barat, (22/8). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung--Ini kesaksian Rudy Arthur Sinurat, anak pemilik rumah Jalan Setra Indah Utara II nomor 11, tempat kos Sisca Yofie. Rudy menemukan mobil Sisca Yofie terparkir dalam keadaan mesin dan lampu masih hidup serta pintu kanan depan terbuka di muka gerbang yang masih terkunci.

Penemuan sekitar pukul 19.30, saat ia hendak bertolak menemui seorang teman di luar rumah. "Hidung mobil hampir 1 meter lebih dari gerbang yang gemboknya baru terbuka satu," ujar Rudy Kamis malam 15 Agustus 2013. Posisi mobil serong baru belok dan datang dari arah selatan dengan bagian belakang sedikit di badan jalan.

"Saya kira Mbak Sisca ada di dalam mobil karena waktu itu agak gelap (dekat gerbang tak berlampu). Saya buka kunci gerbang, saya tengok ke mobil ternyata (Sisca) nggak ada," kata dia. Saat itu di dalam mobil ada tas tangan warna coklat milik korban di kaki jok belakang sebelah kiri.

"Saya lihat sekitar dan panggil-panggil Mbak Sisca tapi nggak ada (jawaban),"aku Rudy. Pria 40 tahun ini lalu memasukkan mobil Sisca ke dalam halaman rumah. Terus dia menanyakan kepada ayah dan ibunya soal keberadaan Sisca.

"Karena kuatir, saya lalu mengontak Pak Udan, teman saya yang juga polisi dari Polsek Sukasari. Dari Pak Udan saya mendengar adanya penemuan mayat di lapangan Abra," ujar Rudy.

Bersama seorang kawan bernama Adit, Rudy lalu mendatangi lokasi penemuan. Sekitar pukul 20.00 WIB dia tiba di lokasi, namun jasad ternyata sudah dibawa ke rumah sakit Hasan Sadikin. Kabar yang berkembang saat itu, korban tewas setelah diseret dua pelaku bersepeda motor dan dibacok.

"Tapi ada orang di situ menunjukkan foto korban di handphone. Saya lihat wajahnya, rambutnya agak merah (dicat), dan dia pakai kalung salib. Meskipun wajahnya berdarah saya kenali itu Sisca, yang tinggal di rumah kami," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak berlama-lama di kawasan Abra, Rudy lalu kembali ke rumahnya di Setra Indah. Saat itulah di dekat rumah, dia bertemu polisi yang sedang mencari lokasi rumah korban yang dikabarkan indekos di Setra Indah. "Saat dipastikan korban adalah Mbak Sisca dan polisi kemudian melakukan pemeriksaan di sini (rumah)," tutur dia.

Rudy mengaku tak percaya jika Sisca Yofie tewas setelah melawan penjambret. Bahwa Sisca dirobohkan pelaku dan terjerambab lalu rambutnya masuk melilit gear motor pelaku dan terseret hingga lapangan Abra. "Saya nggak percaya pelaku cuma berniat menjambret. Terus rambut Mbak Sisca jatuh, rambutnya masuk gear,"kata dia.

Menurut Rudy, Sisca mulai tinggal di rumahnya dan menempati kamar paling depan sekitar dua tahun lalu. Saat pertama datang, kata dia, Sisca biasa menggunakan mobil merek Timor. Belakangan, kata dia, Sisca menjual Timor dan menggantinya dengan Karimun warna merah. "Baru empat bulan lalu dia ganti mobil jadi Livina," kata dia.

ERICK P. HARDI

Terhangat:

Misteri Sisca Yofie | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji

Berita terkait:
Keluarga Sisca Buat Akun Twitter @OpiniSiscaYofie
Pengacara Pembunuh Sisca Akui Kasusnya Tak Logis
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie
Pembunuh Sisca Yofie Tak Punya Kesulitan Ekonom

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

1 menit lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

14 jam lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

3 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

3 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

4 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

7 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri


Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Psikolog Forensik: Kedua Anak Bisa Disebut Korban Pembunuhan

7 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Psikolog Forensik: Kedua Anak Bisa Disebut Korban Pembunuhan

Reza mengatakan, anak-anak dalam peristiwa satu keluarga tewas jatuh dari apartemen ini harus tetap diposisikan sebagai orang yang tidak setuju.


Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

8 hari lalu

3 Pelaku pembunuhan berencana terhadap karyawan PT MRT (Perseroda) Disa Dwi Yarto yang sudah ditangkap Polda Metro Jaya, Jumat, 17 November 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

Pelaku pembunuhan karyawan MRT Disa Dwi Yarto sempat membius korban, tetapi tidak berhasil