TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memuji Partai Demokrat yang menggelar konvensi calon presiden. Akbar memperkirakan pemenang konvensi Demokrat akan memiliki elektabilitas tinggi karena penentuan pemenangnya melibatkan masyarakat.
"Kalau betul hasil lembaga survei dijadikan putusan final, elektabilitas calon presiden yang dihasilkan konvensi akan tinggi," kata Akbar di rumahnya di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 17 September 2013. Apalagi, Akbar menambahkan, jika lembaga survei yang dilibatkan dalam penentuan pemenang memiliki rekam jejak yang baik, berkredibilitas dan metodenya teruji. (Baca di sini: Akbar Bilang, Capres Golkar Harusnya Lewat Konvensi)
Menurut mantan Ketua Umum Golkar ini, konvensi sejalan dengan penguatan kualitas demokrasi dalam merekrut calon presiden. "Bukan karena kami yang memulai, tetapi rekrutmen kepemimpinan nasional memungkinkan setiap orang terbuka kesempatannya," kata dia.
Ketika mengadakan konvensi pada 2004 silam, banyak orang sinis bahwa konvensi Golkar hanya akal-akalan dia sebagai ketua umum. Ketika itu, ada lima tokoh yang masuk lima besar konvensi, yakni Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Surya Paloh, Akbar Tandjung, dan Wiranto. "Apa yang kami lakukan cukup berhasil karena lima orang hasil konvensi ini masih disebut-sebut," kata dia.
Toh, kekhawatiran publik bahwa Konvensi Golkar hanya tipuan ternyata tak terbukti karena pemenangnya adalah Wiranto. Bahwa pemenang konvensi waktu itu tidak menjadi pemenang pemilu presiden, kata Akbar, itu adalah persoalan berbeda. Karena itu, dia berharap Konvensi Demokrat bisa dilakukan dengan transparan, adil, dan sehat.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Siapa Bunda Putri | Penembakan Polisi | Miss World
Berita terpopuler:
Ilmuwan Atom: Israel Miliki 80 Nuklir
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat