TEMPO.CO, Bima - Kebut-kebutan sepulang sekolah siang tadi menyebabkan dua remaja di Bima, Nusa Tenggara Barat, tewas dan tiga lainnya kritis. Mereka memacu gas tinggi karena ingin menonton pertandingan sepak bola sekaligus saling menguji kepintaran bersepeda motor. Lantaran tak bisa mengendalikan sepeda motornya, mereka saling bertabrakan di Lintas Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Dua pembalap yang tewas adalah Muhamad Sadam, 19 tahun, dan Andri, 18 tahun. Andri mengendarai sepeda motor Suzuki kuning beradu. Adapun Andri mengendarai sepeda motor Honda Supra X. Kecepatan sepeda motor dua pelajar ini mencapai 100 kilometer per jam.
Mereka tewas seketika karena terluka di bagian kepala. Seorang pengendara terlempar jauh hingga ke ruas jalan yang berlawanan arah. Sedangkan seorang pembalap lagi terlempar hingga menabrak pot bunga di tepi jalan sampai hancur.
Seorang pembalap juga sempat menyenggol seorang pengguna jalan hingga jatuh. Beruntung, pengguna jalan itu hanya terluka ringan.
Petugas patroli kepolisian langsung membawa dua pelajar yang tewas itu ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima. “Sedang kami olah tempat kejadian perkara,” kata Inspektur Dua Sabri, petugas Lalu Lintas Kepolisian Resor Kabupten Bima, Rabu, 18 September 2013.
AKHYAR M NUR
Topik Terhangat:
Miranda Goeltom | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie