TEMPO.CO, Surabaya - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur meyakini musim kemarau tahun ini hanya berpengaruh kecil terhadap menurunnya produksi pertanian. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur Achmad Nurfalakih mengatakan lahan pertanian yang gagal panen per 30 Agustus lalu hanya sekitar 257 hektare.
Rinciannya padi 92 hektar, jagung 162 hektar dan tanaman lain seperti kacang tanah, lombok serta tomat seluas 4,5 hektar. "Tahun lalu lahan gagal panen 2.977 hektar. Tahun ini prediksi kami di bawah tahun lalu," kata Nurfalakih, Rabu 18 September 2013.
Kabupaten Sumenep tercatat paling luas mengalamii gagal panen jagung, yakni 100 hektar. Adapun di Kabupaten Ngawi kegagalan panen padi mencapai 39 hektar. Dinas pertanian, ujar Nurfalakih, telah mengantisipasi dampak kemarau dengan meminta petani menggunakan teknik kalender tanam. Dengan teknik itu, kata dia, petani dapat menyesuaikan dengan ketersediaan debit air di area waduk atau sungai.
Menurutnya, tingginya gagal panen disebabkan petani kerap mengabaikan kalender tanam. Meski demikian, Dinas Pertanian tetap mengganti petani yang gagal panen itu dengan bantuan benih. Bantuan benih padi diberikan sebanyak 25 kilogram per hektar dan benih jagung 15 kilogram per hektar. "Petani yang gagal panen tahun ini bisa ke mantri tani agar dibuatkan rekap bibitnya. Saat musim tanam 2014, bantuan benih itu diberikan gratis," kata Falakih.
Falakih mengaku telah memetakan daerah-daerah rawan kekeringan. Sepanjang Sungai Bengawan Solo hingga ke muara Laut Jawa, kata dia, merupakan daerah yang paling rawan. Sedangkan sepanjang Sungai Brantas dan waduk yang bersumber dari Sungai Brantas relatif aman.
Saat ini, luas area tanam padi di Jawa Timur seluas 2 juta hektar, jagung seluas 1,3 juta hektar dan kedelai 197 ribu hektar. Produksi padi pada 2012 sebanyak 12.198.000 ton per gabah kering giling, jagung 6,1 juta ton dan kedelai hanya 361 ribu ton. Pada 2013, Nurfalakih meramalkan produksi padi naik menjadi 12.560.000 ton, jagung 6,5 juta ton dan kedelai 374 ribu ton. "Lahan padi bertambah 30 ribu hektar, lahan jagung menyusut 29 ribu hektar dan kedelai turun 14 ribu hektar," katanya.
DIANANTA P. SUMEDI