TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Andrew, perwakilan Kerajaan Inggris bidang investasi dan perdagangan, menganggap Indonesia merupakan tujuan investasi yang menarik untuk para investor Inggris. Karena itu, dia akan mengundang pengusaha di negaranya untuk beramai-ramai menanamkan modal di Indonesia.
"Indonesia dan Inggris bersepakat untuk terus bekerja sama dengan cara meningkatkan volume perdagangan dan nilai investasi," tutur putra kedua Ratu Elizabeth II itu saat berkunjung ke kantor Kementerian Perekonomian di Jakarta, Rabu, 18 September 2013.
Seusai bertemu dengan paman Pangeran William dan Harry itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, selain persoalan infrastruktur, ada empat sektor lain yang menjadi fokus pembicaraan dengan Andrew. Pertama, ujarnya, Inggris sepakat untuk meneruskan proyek pengembangan vaksin bersama PT Biofarma. Kedua, soal ketahanan pangan. "Kami berbicara soal inovasi untuk peningkatan produksi pangan di Indonesia tanpa harus membuka lahan baru." Andrew, kata Hatta, berjanji mengundang produsen pangan asal Inggris yang memiliki teknologi maju untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Fokus ketiga, menurut Hatta, adalah soal energi. Pemerintah Indonesia membuka peluang bagi investor asal Inggris untuk membangun infrastruktur energi terbarukan guna memenuhi kebutuhan listrik di pulau-pulau terpencil. "Kami akan mengajak perusahaan Inggris membangun pembangkit listrik tenaga surya atau angin di wilayah yang sulit dijangkau."
Sedangkan fokus pembicaraan keempat Hatta dan Andrew adalah pada upaya menurunkan ketergantungan sektor manufaktur Indonesia terhadap impor bahan baku. Investasi di sektor manufaktur, ujarnya, akan diarahkan kepada industri yang bisa memproduksi bahan baku penolong untuk industri. "Jadi, alih-alih impor, kita bisa jadi pengekspor."
Andrew juga mengkritik daftar negatif investasi di Indonesia. Menurut Hatta, Pangeran Andrew menyarankan agar pemerintah Indonesia tidak menonjolkan daftar negatif investasi, melainkan mempromosikan daftar positif investasi kepada pasar global. "Kalau yang negatif yang ditonjolkan konotasinya malah menghambat investasi," Hatta menjelaskan.
PRAGA UTAMA
Terhangat:
Miranda Goeltom | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie