TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Pujiatmoko, menyatakan selalu berupaya memastikan hewan kurban aman dari berbagai penyakit. Menurut dia, upaya ini terdiri dari pemeriksaan dan pemberian vaksin.
“Kami pastikan hewan kurban aman,” kata Puji saat dihubungi Rabu, 18 September 2013. Paling tidak, kata dia, ada empat upaya yang dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit pada hewan kurban.
Pertama, kata dia, dokter hewan melakukan pemeriksaan pada sapi-sapi sebelum disembelih. “Juga pada dagingnya setelah disembelih,” kata dia. Pihaknya juga memberi obat cacing. “Ini sudah dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia.”
Selain itu, dilakukan vaksinasi antraks di wilayah endemik. Wilayah endemik yang dimaksud Puji adalah Sragen dan Boyolali (Jawa Tengah), Sabu (Nusa Tenggara Timur), Takalar, Goa, dan Maros (Sulawesi Selatan). “Serta monitoring penyakit brucellosis oleh veteriner,” kata dia. Penyakit ini endemis di Aceh Barat Daya (Aceh), Belu (Nusa Tenggara Timur), Takalar, Goa, Enrekang, Pinrang, Baju, dan Wajo (Sulawesi Selatan).
Sebelumnya, dilaporkan bahwa penyakit cacing hati ditemukan pada sapi-sapi di Sleman. Dinas Peternakan setempat mengimbau agar masyarakat tidak membeli hewan kurban dari daerah tersebut. Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Suwandi Aziz, sapi terjangkit cacing hati karena diberi pakan berupa jerami yang berpotensi menjadi penyebab penyakit cacing hati.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie