TEMPO.CO, Bandung - Penggelar acara Angkot Day di Bandung, Jumat 20 September 2013, mengkampanyekan etika naik angkutan kota (angkot). Etika itu diantaranya memberikan kursi khusus untuk ibu hamil dan anak-anak. Selain itu ada juga sejumlah larangan bagi penumpang agar tertib, aman, dan nyaman.
Etika itu dipasang pada selembar stiker yang ditempelkan di dalam angkot. Dari panel gambar berwarna hitam putih, penumpang diminta memberikan tempat duduk paling depan bagi ibu hamil. Sedangkan anak-anak, sebisa mungkin ditempatkan di bagian tengah kursi panjang sambil diapit orang dewasa.
Penumpang lain juga diminta duduk sopan serta hemat tempat. "Kalau mau minta turun di suatu tempat, bilangnya kiri payun (depan) agar sopir angkot tidak mengerem mendadak," kata koordinator Angkot Day dari kelompok Riset Indie, Seterhen Akbar.
Larangan bagi penumpang yaitu tidak naik atau turun di rambu larangan berhenti, atau tepat di perempatan lampu merah. Penumpang juga dilarang merokok di dalam angkot, serta membuang sampah sembarangan. "Mudah-mudahan etika dan larangan ini bisa diterapkan," ujarnya.
Angkot Day merupakan gagasan sekaligus ujicoba mewujudkan angkot yang aman, nyaman, tertib, dan lancar tanpa sopir mengetem atau menunggu penumpang di jalanan. Penumpang pun digratiskan ongkosnya agar masyarakat merasakan angkutan umum yang ideal di Bandung.
Melibatkan sekitar 270 angkot trayek Kebon Kalapa-Dago dan Stasiun Hall-Dago, proyek ini juga diharapkan bisa mengurangi kemacetan. Panitia mengumpulkan dana dari donatur, pemerintah daerah, dan komunitas, sebesar Rp 100 juta untuk mengganti bensin, uang setoran, dan penghasilan sopir angkot. Angkot Day akan dimulai pukul 05.00 hingga 19.00 WIB.
ANWAR SISWADI
Berita populer:
Aneh, Otak Manusia Ini Sangat Mulus
Sebelum Ditangkap, Vanny Sempat Ingin Bunuh Diri
Ketika Kontestan Miss World Tak Berbahasa Inggris
Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone