Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tenaga Honorer Tuntut Diangkat Menjadi PNS

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Ratusan guru honorer saat aksi demo Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2). Dalam aksinya FTHSNI meminta kepada pemerintah agar segera disahkannya RPP Tenaga Honorer yang memihak terhadap tuntutan dan perjuangan tenaga honorer seluruh Indonesia agar diangkat menjadi PNS. TEMPO/Subekti
Ratusan guru honorer saat aksi demo Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2). Dalam aksinya FTHSNI meminta kepada pemerintah agar segera disahkannya RPP Tenaga Honorer yang memihak terhadap tuntutan dan perjuangan tenaga honorer seluruh Indonesia agar diangkat menjadi PNS. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Bandung- Ratusan pegawai Tata Usaha (TU) Honorer  yang tergabung dalam Forum Tatausaha Honorer Sekolah (FTHS) Kota Bandung, berunjuk rasa di halaman depan gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh,  Kota Bandung, Kamis sore, 19 September 2013. Mereka menuntut tenaga tatausaha honorer diangkat statusnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Selama 10 tahun terakhir, tidak ada penerimaan calon PNS bagi pegawai tata usaha sekolah," kata Ketua FTHS Dodi Sadikin, kepada Tempo disela aksinya. Kamis, 19 September 2013.

Dodi menjelaskan, berdasarkan amanat UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 ayat 1 mengamanahkan tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan dan pelayanan teknisi untuk menunjang proses pendidikan.

Selanjutnya pada pasal 40 ayat 1 disebutkan, pendidik dan tenaga pendidik berhak memperolah penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.  "Tapi faktanya, undang-undang itu tidak dilaksanakan," ujarnya.

Selain, insentif pegawai TU juga belum sesuai dengan peraturan UMR Kota Bandung. Mereka rata-rata dibayar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. "Bahkan pegawai TU SD dan SMP dibayar per 3 bulan, karena harus menunggu cairnya BOS (bantuan oprasional sekolah)," kata Dodi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komisi D DPRD Bandung Ahmad Nugraha dan Wakil Ketua Komisi D Teddy Rusmawan menerima para pengunjuk rasa untuk  berdiskusi di ruang rapat gedung DPRD kota Bandung.

Menurut Ahmad, masih banyaknya pegawai TU honorer yang tidak terdaftar pada calon PNS kategori 2. Padahal  banyak dari mereka yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun. "Mereka seharusnya terdaftar dalam CPNS kategori 2. Dia pun berharap BKD segera mendata dan ikut memperjuangkan para pegawai TU hononrer ini.


PERSIANA GALIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

16 September 2015

Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Tempo/Tony hartawan
Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

'Ini adalah cara terakhir yang bisa saya tempuh untuk memulihkan nama baik dan reputasi saya,' kata Retno Listyarti


Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

22 Maret 2015

Sejumlah guru honorer menggelar aksi damai dalam manyambut Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November di Jakarta, (25/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

Sekitar 1.000 guru tidak tetap di Purbalingga mengancam akan mogok mengajar dan menuntut kenaikan honor mengajar.


Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

9 Februari 2015

Dari kiri: Anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, Anggota Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) Retno Listyanti dan Anggota Serikat Guru Indonesia (Segi) Kota Medan Fahriza Martha saat jumpa pers manifesto pendidikan di kantor ICW, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

Di Singapura, kata Retno, seorang guru pendidikan dasar mendapat pelatihan mengajar hingga 100 jam per tahun.


Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru TIK

6 Mei 2013

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo
Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru TIK

Dalam kurikulum baru, pelajaran TIK akan dihilangkan.


Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

8 April 2013

Seorang guru sedang mengawasi siswanya di SD Negeri Lopangdomba, Serang, Banten yang tergenang banjir,  (4/3). Banjir terjadi akibat saluran drainase rusak parah dan belum diperbaiki. ANTARA/Asep Fathulrahman
Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

Keterlambatan itu diakibatkan adanya guru yang meminjam uang ke bank melebihi pendapatannya.


Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

7 Maret 2012

Demo guru honorer. TEMPO/Subekti
Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

Hanya 30 persen dari 650 ribu guru honorer bakal diangkat menjadi pegawai negeri


PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

30 November 2011

TEMPO/Prima Mulia
PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

"Kami berharap guru honorer diangkat, tapi itu berat," kata Ketua PGRI.


Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

18 Oktober 2011

Bimbingan belajar Bahasa Inggris program belajar kilat di Kecamatan Pare, Kediri (16/8). TEMPO/Hari Tri Wasono
Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

Asal mula masuknya bimbel ke sekolah pun tak sepenuhnya jelas. Entah ajakan sekolah atau lembaga bimbel yang mengajukan proposal.


Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

15 Oktober 2010

Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

Selain menuntut kesejahteraan, mereka juga berharap diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).


Guru Madrasah di Bojonegoro Protes Ketimpangan Kesejahteraan

24 Agustus 2010

Guru Madrasah di Bojonegoro Protes Ketimpangan Kesejahteraan

Dengan kemampuan akademik yang sama, namun penghasilan yang didapat guru sekolah swassta, seperti madrawas, dibandingkan dengan guru sekolah negeri, sangat timpang.