TEMPO.CO, Sleman--Musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta akan segera berakhir. Awal Oktober 2013 memasuki pancaroba. Pada masa perubahan musim ini masyarakat diminta siap menghadapi berbagai fenomena alam cuaca yang ekstrim.
Musim hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Oktober. Daerah Kabupaten Sleman di sisi utara mmenjadi daerah yang paling awal terjadi musim hujan. Semakin ke selatan semakin akhir tiba musim hujannya yaitu di Kabupaten Gunung Kidul.
"Musim pancaroba diprediksi awal Oktober, masyarakat juga harus menyiapkan diri dan mempelajari mitigasi bencana," kata Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta,
Tony Agus Wijaya, Kamis 19 September 2013.
Pada masa pancaroba, pola angin berubah-ubah. Jika pada musim kemarau, angin dari arah timur. Sedangkan pada musim hujan, angin datang dari barat. Di massa pancaroba, pola angin tidak teratur. Karena tidak teratur, cuaca cenderung berubah, pagi bisa cerah dan siangnya hujan lebat tapi singkat. "Pada masa peralihan musim ini cuaca eksrem akan terjadi. Seperti, angin kencang, dan puting beliung," kata dia.
Angin kencang dan puting beliung terjadi akibat perbedaan suhu udara. Kini saatnya bagi masyarakat untuk menyiapkan diri yaitu dengan memangkas dahan pohon yang lebat dekat pemukiman. Atap-atap rumah segera diperbaiki jika ada yang rusak dan mudah terbawa angin.
Di akhir September ini, kadang sudah terjadi hujan yang mengguyur beberapa wilayah, tetapi tidak lebat dan tidak lama. Lambat laun, intensitas hujan akan bertambah dan volumenya juga semakin banyak. Maka dengan intensitas dan volume hujan yang bertambah, musim hujan tiba. "Gunung Kidul memasuki musim hujan diperkirakan pada akhir November," kata Tony.
Menurut Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Heru Saptono, saat musim hujan yang paling diwaspadai adalah adanya banjir lahar dingin Gunung Merapi. Itu terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di gunung itu, terutama di Kali Gendol. Selain itu juga adanya tanah longsor jika tanah perbukitan sudah jenuh air.
Perbukitan yang rawan longsor ada di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Prambanan dan Kecamatan Gamping. Selain itu angin kencang berpotensi terjadi di hampir semua kecamatan sehingga masyarakat diimbau hati-hati.
MUH SYAIFULLAH
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World
Berita populer:
Aneh, Otak Manusia Ini Sangat Mulus
Sebelum Ditangkap, Vanny Sempat Ingin Bunuh Diri
Ketika Kontestan Miss World Tak Berbahasa Inggris
Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone