TEMPO.CO, Tanggerang Selatan - Neng Ulfah mengatakan bisa bekerja dengan maksimal memimpin rumah sakit meski tidak ada latarbelakang kedokteran. Menurutnya, sudah hampir dua tahun menjabat direktur di rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tangerang Selatan itu hampir tidak mendapatkan kendala yang berarti.
"Saya nyaman saja, dan selama ini bisa bekerja dengan baik," katanya saat ditemui Jumat 20 September 2013. Meski lulusan sarajana ilmu sosial, Ulfah mengakui, dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan rumah sakit mendapat kendala dalam mengimplementasikan bahasa-bahasa ke dokteran.
"Tapi masalah itu bisa diatasi, karena saya dibantu dokter-dokter yang berpengalaman,"katanya sambil menunjuk Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan RSUD Tangerang Selatan yang duduk disampingnya. Terkait dengan jabatannya sebagai direktur, Ulfa mengatakan, hal itu bukan keinginannya.
"Saya kan hanya pegawai yang manut apa kata pimpinan (Wali Kota)," ujarnya.
Soal adanya dokter asing di RSUD Tangerang Selatan yang dipersoalkan para dokter spesialis, Ulfa mengatakan, itu merupakan program dari Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. "Kalau soal itu silahkan tanya ke pak Dadang (Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan)," katanya.
Puluhan dokter di RSUD Tangerang Selatan menilai Neng Ulfa yang lulusan Sarjana Sosial melanggar Peraturan Menteri Kesehatan nomor 971 tahun 2009 yang mengharuskan seorang direktur rumah sakit harus berasal dari kalangan tenaga medis.
"Kami hanya ingin meluruskan kesalahan dan pelanggaran regulasi ini," kata Ketua Komite Medis RSUD Tangerang Selatan, Daniel Richard.
Menurut Daniel, dengan dipimpin oleh seorang yang bukan dari kalangan tenaga medis, sulit bagi para dokter di rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tangerang Selatan itu untuk melakukan koordinasi dan komunikasi.
"Sejak awal memang sudah agak sulit nyambungnya, lama kelamaan kami memuncak karena sulit berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seorang pemimpin yang bukan dari kalangan dokter," kata Daniel.
Pengangkatan direktur rumah sakit yang bukan dari kalangan tenaga medis, menurut Daniel, melanggar ketentuan yang berkiatan dengan rumah sakit. Menurutnya karena kesalahan managemen rumah sakit sudah begitu banyak membuat kalangan dokter menjadi tidak nyaman dan akhirnya memutuskan mengambil sikap dengan memprotes melalui aksi damai yang dilakukan hari ini.
JONIANSYAH
Topik Terhangat
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World | Info Haji