TEMPO.CO, Surakarta -Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo ikut berkomentar soal kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). Sosok yang kerap disapa Rudy ini menilai pemerintah pusat tidak adil. Dia menilai pemerintah pusat tidak memperhatikan mobil Esemka yang jelas-jelas produksi anak negeri.
"Pemerintah malah memberi kemudahan pada mobil murah. Padahal mobil murah itu buatan negara lain," katanya kepada wartawan, Jumat, 20 September 2013. Sedangkan 80 persen komponen mobil Esemka buatan dalam negeri.
Dia menilai pemerintah pusat mestinya malu, karena mobil murah yang masuk ke Indonesia tetap dianggap barang impor. Produsennya tetap industri otomotif asing. "Kalau saya sebagai presiden, saya malu," ujarnya.
Dia menginginkan pemerintah lebih memberi perhatian kepada mobil Esemka. Sehingga usaha kecil menengah yang memproduksi suku cadang Esemka dapat hidup. Sedangkan jika bicara mobil murah, yang diuntungkan hanyalah pemodal besar.
"Esemka butuh bantuan permodalan dan kemudahan-kemudahan perizinan," katanya.
Dia menuturkan, jika pemerintah lebih memperhatikan mobil murah, maka mimpi Indonesia memiliki mobil nasional semakin sulit terwujud. Kemudian Indonesia akan sulit mencapai kemandirian di bidang ekonomi.
Dia menegaskan tidak takut bersaing dengan mobil murah. Hanya saja memang ada ketidakadilan dari pemerintah pusat untuk kemajuan industri otomotif di dalam negeri. "Anak bangsa sudah bisa produksi mobil sendiri, malah diabaikan. Pemerintah memilih hal baru yang memunculkan masalah baru," ucapnya.
Nama mobil Esemka mencuat ketika Wali Kota Surakarta saat itu, Joko Widodo berencana menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat
Penembakan Polisi
Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Mobil Murah
Miss World
Info Haji