TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pedagang kaki lima eks Pasar Gembrong yang direlokasi ke Pasar Cipinang Besar, Jakarta Timur, mengeluhkan sepinya pembeli yang mampir ke pasar itu. Mereka mengaku hanya mampu menjual satu barang dalam seminggu.
Namun, hal itu dibantah pedagang lama Pasar Cipinang Besar, Hendri, 40 tahun. Pria yang sudah dua tahun berjualan di sana mengaku jumlah pengunjung yang datang memang tidak ramai, tetapi bukan berarti tidak ada pembeli. "Lihat dulu mereka jualannya kayak apa. Kalau barangnya kosong, orangnya tidur, siapa yang mau beli," kata Hendri ketika ditemui Tempo di kiosnya, Sabtu, 21 September 2013.
Hendri menuturkan selama ini ia tidak pernah tidak mendapatkan pembeli. "Logikanya kalau enggak nguntungin, enggak mungkin saya lama di sini," ujarnya. Menurut dia, kebanyakan pembeli yang pernah membeli mainan di dalam pasar malas membeli di luar. Pasalnya, harga mainan yang ditawarkan sama dengan yang dijual di jalanan. Selain itu, tempatnya juga lebih aman dan nyaman.
"Mereka kan biasanya bawa anak. Kalau di sini anaknya bebas bisa lari-lari, kalau di jalanan meleng sedikit hilang," kata Hendri menjelaskan. Selain itu, para pembeli juga bisa mencoba dahulu mainan-mainan yang akan dibelinya. "Kalau di luar, mau coba di mana, tempatnya sempit begitu," ujarnya. Hendri menyayangkan sikap para pedagang eks Pasar Gembrong yang tidak kompak menghadapi relokasi ini. "Kalau semuanya masuk di sini, penuh, pasti makin ramai, harusnya gitu," kata ia.
TIKA PRIMANDARI