TEMPO.CO, Jakarta - Semalam, Sabtu, 21 September 2013, pengguna Android dan iOS menunggu kesempatan mengunduh aplikasi BlackBerry Messenger alias BBM. BlackBerry, pembesut BBM, kelihatan sempoyongan menghadapi pasar messaging. Jumat kemarin, 20 September 2013, mereka melaporkan kerugian hampir US$ 1 miliar. Sekitar 4.500 pegawai akan dirumahkan.
Fokus bisnis juga akan beralih dari konsumen retail ke korporat. Andrew Bocking, Executive Vice President for BBM di BlackBerry, menyatakan sudah ada 2,5 juta orang yang mendaftarkan diri untuk mengunduh aplikasi BBM pada hari pertama.
Kepada CNET, Bocking menyatakan pembukaan akses BBM itu sesuai permintaan konsumen. Salah satu permintaan pengguna BlackBerry adalah menambahkan dukungan untuk Android dan iOS. "Ini memungkinkan konsumen kami terlibat dengan teman-teman mereka di iOS dan Android," ujarnya kepada CNET, Sabtu, 21 September 2013.
Saat ini ada 60 juta pengguna BBM. Jumlah ini menarik pengguna lain untuk terlibat. Pada hari pertama, lebih dari 2,5 juta orang mendaftar untuk mengunduh BBM. "Kami melihat respons positif menjelang peluncuran," ujarnya. Saat ini, BlackBerry belum melirik untuk ikut terjun ke Windows Phone. Namun tetap akan mempertimbangkan masuk ke sistem operasi milik Microsoft itu. "Fokus kami adalah pasar terbesar. Kami akan terus mengevaluasi dari waktu ke waktu," kata Bocking.
NUR ROCHMI
Berita Lain:
Apa Kabar Mobil Esemka? Ini Kata Jokowi
Kepala Daerah Ramai-ramai Tolak Mobil Murah
Celestial Movie dan Studio Cina Jalin Kerjasama
