TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori, berkukuh tak akan melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mencoba menyuapnya untuk meloloskan calon hakim agung kepada penegak hukum. Imam tetap beralasan tak memiliki bukti untuk melaporkan anggota Komisi Hukum DPR yang menawarinya duit Rp 1,4 miliar itu.
"Waktu itu pertemuan hanya dilakukan berdua, dan saya langsung menolak penyuapan itu," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 September 2013.
Menurut Imam, lantaran penyuapan itu belum terjadi, maka hal itu tak bisa dimasukkan sebagai tindak pidana. Ia malah khawatir, jika tetap melaporkannya, kasus percobaan penyuapan itu justru berbalik menjeratnya. "Kalau orangnya mengelak, nanti malah jadi pencemaran nama baik," katanya.
Saat ditanya apakah anggota DPR tersebut berasal dari Fraksi Demokrat, Imam enggan menjawabnya. Ia malah mengatakan bahwa dirinya tak pernah menyebutkan nama ataupun partai asal orang tersebut. "Saya tidak akan ngomong ke mana pun, termasuk ke Badan Kehormatan DPR," ujarnya. Menurut dia, dari berbagai fraksi yang mendekatinya, hanya anggota DPR itu yang menawarkan uang kepadanya.
Imam sebelumnya ditawari duit Rp 1,4 miliar oleh anggota DPR dalam seleksi calon hakim agung. Pengakuan Imam, anggota DPR itu menyatakan duit tersebut akan dibagikan untuk tujuh komisioner Komisi Yudisial, termasuk Imam. Namun dia menolak pemberian tersebut. Calon yang diajukan oleh anggota DPR itu pun ditolak oleh Komisi Yudisial untuk duduk di Mahkamah Agung.
Sejumlah pegiat antikorupsi meminta Imam untuk melaporkan kasus itu kepada KPK dan Badan Kehormatan DPR. Anggota Komisi Hukum DPR, Martin Hutabarat, pun berharap Imam dan pimpinan Komisi Yudisial segera membuktikan adanya dugaan suap tersebut. Ia tak ingin pernyataan itu menimbulkan pandangan negatif terhadap Komisi Hukum DPR.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat: Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World | Info Haji
Berita terpopuler:
Apa Kabar Mobil Esemka? Ini Kata Jokowi
BBM Ada di Android, BlackBerry Optimistis Bertahan
Telanjur Jengkel, Jokowi Tak Datang ke IIMS
BBM Terbuka di Android, Penjualan BlackBerry?
Ngaku di Singapura, Nikita Mirzani Cuit dari Grogol