Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pro-Kontra Mobil Murah, Ini Kata Warga Jakarta

image-gnews
Sebuah bus Trans Jakarta berjalan dibelakang sejumlah mobil yang menerobos jalurnya di jalan protokol MH Thamrin, Jakarta, (19/8). Kemacetan yang cukup panjang membuat sejumlah kendaraan pribadi menerobos jalur Busway. TEMPO/Imam Sukamto
Sebuah bus Trans Jakarta berjalan dibelakang sejumlah mobil yang menerobos jalurnya di jalan protokol MH Thamrin, Jakarta, (19/8). Kemacetan yang cukup panjang membuat sejumlah kendaraan pribadi menerobos jalur Busway. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan mobil murah kini menjadi kontroversi. Apa kata warga Jakarta soal mobil murah? Adhitya Wiraguna, karyawan perusahaan yang bergerak di bidang IT, mengaku belum berniat membeli mobil murah. "Kalau orang pada beli mobil karena murahnya bukan karena butuhnya, ya, bisa jadi tambah macet Jakarta," kata pria 30 tahun tersebut kepada Tempo melalui pesan pendek pada 19 September 2013. (Baca: Mobil Murah Cuma Trik Dagang)

Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak selalu menggunakan mobil. Mobil hanya digunakannya untuk jalan-jalan pada hari-hari tertentu. Sedangkan untuk ke kantor, dia masih setia menggunakan transportasi publik. "Meskipun mobil murah dan irit, tetap saja capek nyetir sambil macet-macetan," kata Adhitya.

Dia juga kurang setuju jika mobil murah tersebut dijual di luar Jakarta. "Kalau dijual di luar Jakarta, nanti daerah lain ikut macet juga seperti Jakarta," kata Adhitya.

Senada dengan komentar Adhitya, rekannya satu kantor bernama Dipta Yanu Arsanto, 26 tahun, mengatakan bahwa dirinya juga tidak setuju dengan aturan mobil murah. "Saya sangat tidak setuju dengan aturan mobil murah. Harga mobil harusnya dibuat mahal dan anggarannya dipusatkan untuk transportasi umum," kata Dipta.

Dipta juga mengatakan bahwa aturan mobil murah sangat bertolak belakang dengan cita-cita warga Jakarta yang ingin kotanya seperti Singapura atau Kuala Lumpur. Menurut dia, untuk merealisasikan cita-cita tersebut, semua warga Jakarta harus beralih ke moda transportasi umum. "Bukan jadi dipermudah membeli mobil dengan aturan ini," kata Dipta.

Dipta juga mendukung pendapat Adhitya agar mobil murah tidak dijual di daerah lain. "Kala saya pribadi, say no to LCGC in Jakarta, atau Jawa sekalian," kata Dipta.

Lain lagi dengan komentar Wenes Widiyani, karyawati perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur. Wenes mengatakan berminat untuk membeli mobil LCGC, namun hanya digunakan di kampung halamannya. "Kalau Jakarta itu butuh transportasi publik yang lebih banyak, bukan mobil pribadi," kata Wenes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wenes juga menyoroti kekurangan tempat parkir di Jakarta. "Mau ditaruh di mana jika tiba-tiba ada ledakan jumlah mobil," kata Wenes.

Sementara itu, Riki, 24 tahun, karyawan perusahaan asuransi, mengatakan bahwa dia berminat untuk membeli mobil murah. "Kapan lagi coba," kata Riki. (Baca: Jumpa Boediono, Ahok Melunak Soal Mobil Murah)

Namun, Riki menyarankan, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengimbangi pembelian mobil murah, transportasi publik harus dibenahi. Dimulai dari pelayanan bus Transjakarta yang harus diperbagus, pembangunan monorel dan MRT dipercepat, hingga penerapan sistem genap-ganjil dan jalan berbayar. "Jangan cuma jadi wacana. Kalau memang mau diterapkan, terapkan mulai sekarang," kata Riki. (Baca: Jokowi: Jakarta Paling Terkena Dampak Mobil Murah)

RIZKI PUSPITA SARI

Berita Lainnya:
Ngaku di Singapura, Nikita Mirzani Cuit dari Grogol
Vanny Lega Freddy Kembali ke Nusakambangan
Mobil Habibie Diserempet, Ini Jawaban Polda
Kenapa BlackBerry Melepas BBM?
BBM Terbuka di Android, Penjualan BlackBerry?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

13 Oktober 2016

Presiden dan CEO Toyota, Akio Toyoda. AP
Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

Mereka berharap perusahaan otomotif lain akan bergabung untuk menuju standar industri mobil ramah lingkungan.


Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

10 Oktober 2016

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau hari pertama pengoprasian terminal III ultimate di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 09 Agustus 2016. Terminal III Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta berkapasitas 25 juta penumpang. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

Menurut Budi Karya Sumadi, mesin mobil LCGC punya daya tahan tertentu.


LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

6 Oktober 2016

Ilustrasi - Taksi dan jaringan sinyal di telepon genggam pintar. dok/shutterstock KOMUNIKA ONLINE
LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

Pemerintah menyatakan sanksi atas pelarangan LCGC jadi taksi online belum
dijatuhkan meskipun aturan sudah diberlakukan per 1 Oktober lalu.


Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

2 Agustus 2016

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (baju putih) menghadiri perkenalan produk kendaraan baru Daihatsu dan Toyota, yaitu Toyota Cayla (merah), dan Daihatsu Sigra (biru) di Astra Daihatsu Motor Assembly Plant, Karawang, Selasa 2 Agustus 2016. TEMPo/Diko Oktara
Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi peluncuran dua produk LCGC kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu.


Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

6 Juni 2016

Ilustrasi perakitan mobil. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

Pengembangan mobil ini dibiayai Kementerian Pendidikan Tinggi dan produsen Viar Motor.


Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

22 Mei 2016

Mobil hemat energi, Kalabia Evo 5 karya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari tim Sadewa yang unggul dalam ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia di Manila, Filipina, 3-6 Maret 2016. Foto: Univeristas Indonesia
Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

Tim Sadewa UI lolos seleksi awal untuk mengikuti lomba mewakili Indonesia.


Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

11 November 2014

Ilustrasi asuransi mobil. dailymail.co.uk
Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

Nilai transaksi di showroom mobil turun drastis sejak Presiden Jokowi memastikan harga BBM bakal naik, dua pekan lalu.


Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

29 Oktober 2014

Seorang model berdiri disamping mobil Daihatsu DR Estate dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (19/9). Dalam pameran ini hampir semua Agen Tunggal Pemegang Merek menawarkan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). TEMPO/Imam Sukamto
Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

Bisa saja nantinya insentif pajak pertambahan nilai barang mewah untuk LCGC dikurangi atau dihapus.


Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

28 Oktober 2014

Menteri Perindustrian Saleh Husin di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

Kelanjutan program mobil murah akan dibahas dalam rapat
koordinasi dengan Menko Perekonomian.


Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

28 Oktober 2014

Seorang model berdiri disamping mobil Daihatsu DR Estate dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (19/9). Dalam pameran ini hampir semua Agen Tunggal Pemegang Merek menawarkan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). TEMPO/Imam Sukamto
Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah
menolak proyek industri mobil murah.