TEMPO.CO, Jakarta - Rekonstruksi penembakan Bripka Sukardi batal digelar. "Belum dilakukan karena pemeriksaan saksi-saksi belum lengkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, 23 September 2013.
Rikwanto belum bisa memberitahukan kapan akan digelar rekonstruksi awal tersebut. "Belum tahu kapan akan dilakukan (rekonstruksi awal)," ujarnya.
Menurut Rikwanto, polisi telah memeriksa sekitar 25 CCTV dari sejumlah gedung yang berlokasi di sepanjang Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, yang dilewati korban dan konvoi enam truk itu. Sedangkan untuk ciri-ciri pelaku, kata Rikwanto, polisi belum juga dapat membuat sketsa wajah pelaku, termasuk kendaraan yang digunakan oleh pelaku berdasarkan pemeriksaan CCTV maupun saksi-saksi.
Sebelumnya, rekonstruksi awal penembakan Bripka Sukardi direncanakan untuk digelar pekan lalu. Rekonstruksi tersebut digelar untuk menggambarkan apa yang terjadi saat penembakan di jalur lambat Jalan Rasuna Said, depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, itu.
Anggota Provost Baharkam Mabes Polri, Bripka Sukardi, tewas ditembak oleh orang tidak dikenal pada Selasa, 10 September 2013, sekitar pukul 22.15 WIB, di Jalan H.R. Rasuna Said, tepatnya di jalur lambat, depan gedung KPK. Ketika penembakan tersebut terjadi, Sukardi, yang merupakan anggota satuan polisi air tersebut, mengendarai sepeda motor Honda Supra berpelat nomor polisi B-6671-TXL dan berpakaian dinas. Ia sedang mengawal konvoi enam truk yang membawa alat berat.
RIZKI PUSPITA SARI