TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran di Jalan Kemang Utara IX, Pancoran, Jakarta Selatan, menghanguskan satu ruko bahan bangunan dan melalap satu lantai atas tiga bangunan ruko di sebelahnya. Akibat kebakaran tersebut, tiga orang tewas, dua orang diduga masih tertimbun, dan satu orang mengalami luka bakar.
Keenam korban itu berasal dari bangunan toko material yang terbakar. Tidak ada korban jiwa dari tiga deret ruko yang berada di samping kiri bangunan tersebut. Namun lantai tiga bangunan itu beserta atapnya nyaris ludes dilalap api.
Ada tiga kesamaan di antara empat bangunan tersebut. Keempatnya dipasangi pengamanan superketat. Bangunan ruko Maju Bersama (yang menjual bahan bangunan) yang terbakar dikelilingi pagar dan seng serta pintu besi berteralis. Tiga bangunan ruko lainnya milik Haji Arief didesain dengan teralis besi di lantai dua dan tiga bangunan itu.
"Itu dari dua tahun lalu, dipasang waktu habis ada ribut-ribut di sini (Pancoran)," ujar Aisyah, 34 tahun, menantu Haji Arief. Ia mengatakan teralis itu didesain untuk mengamankan gedung dari kerusuhan.
"Bukan dari maling, soalnya daerah sini relatif aman," ujarnya. Aisyah mengatakan pihaknya telah memberi celah di antara kerangkeng besi itu. Fungsinya agar penghuni bangunan bisa melarikan diri bila terjadi kebakaran, seperti pada Ahad kemarin, dengan cara melompat. Ukuran celah tersebut 2 x 2 meter, dikunci dengan pintu gerendel. "Kami sudah memikirkan itu."
Anton Salim, salah seorang pegawai bank pemerintah yang menyewa bangunan tersebut, merasa aman dengan teralis besi itu. "Lagi pula kami jarang beroperasi dari lantai dua," ujarnya. Jadi, kata dia, kalau terjadi ancaman dari luar, penghuni tinggal menutup pintu besi lantai satu dan lari ke lantai dua.
"Kalau kebakaran dan terjebak di lantai dua, ya, semoga jangan, kami bisa keluar lewat celah itu. Saya pikir aman," ujarnya. Namun ia juga mengaku, untuk daerah Pancoran, pengamanan tersebut dirasa berlebihan. "Jarang ada maling di sini," ujarnya.
Petugas Polsek Pancoran, Bripka Jamhari, kepada Tempo pun mengaku daerah Kemang Utara termasuk aman dibanding daerah lain di Pancoran. "Memang jarang ada pencurian rumah di sini," ujarnya. Ia mengatakan sebenarnya tidak perlu mendesain rumah dengan pengamanan seketat itu. "Nanti warga kira sombong, enggak suka, malah bisa mancing keributan lain," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan Jakarta Selatan, Lely Ariestianty, menyatakan tidak ada pengawasan terhadap pemasangan teralis di rumah warga. "Setahu saya tidak ada izinnya," ujar dia. Menurut dia, itu jadi kewenangan tiap warga untuk mengamankan rumahnya dari ancaman. "Tidak diatur oleh kami."
Lima korban kebakaran diduga warga meninggal karena kesulitan menyelamatkan diri. Bangunan seluas 10 x 30 meter persegi itu dikungkung pagar dan pintu besi. Saat kejadian, pintu dalam keadaan tertutup rapat karena kantor tidak beroperasi.
M. ANDI PERDANA
Berita populer:
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Ini 7 Korban Kecelakaan Maut Senayan