Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecam Wali Kota Yogya, Seniman Gelar Festival

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Massa dari berbagai komunitas menggunakan kostum hantu saat mengirimkan kartu pos kepada Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Kantor Pos Besar Yogyakarta, (13/9). TEMPO/Suryo Wibowo.
Massa dari berbagai komunitas menggunakan kostum hantu saat mengirimkan kartu pos kepada Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Kantor Pos Besar Yogyakarta, (13/9). TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah seniman Kota Yogyakarta menjadi fasilitator penampung aspirasi warga yang tak puas dengan kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Wali Kota Haryadi Suyuti. Seniman menyiapkan agenda seni: Festival Seni Mencari Haryadi. Kegiatan ini digelar selama lima bulan, dari 10 Oktober 2013 hingga 6 Maret 2014.

Salah seorang seniman yang menginisiasi acara itu, Agung Kurniawan, mengungkapkan, sejak Haryadi memimpin akhir 2011, muncul banyak kekecewaan terhadap kinerja wali kota tersebut. “Arah pembangunan kota tak jelas, keberpihakan pada pengguna sepeda, kaum difabel, juga soal penataan reklame,” kata Agung kepada Tempo, Selasa, 24 September 2013. Haryadi juga dituding terlalu sering melawat ke luar negeri.

Pembukaan festival pada 10 Oktober 2013 dimeriahkan paduan suara mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Sebanyak 30 orang diminta menyanyi bersahut-sahutan di depan rumah dinas Wali Kota, Jalan Ipda Tut Harsono, Yogyakarta. Paduan suara ini akan menyanyikan lagu pop dengan lirik yang dimodifikasi berupa kritik kepada Wali Kota.

Atraksi pada bulan pertama festival akan digelar dengan aksi makan siang bersama di depan rumah dinas Wali Kota. Dalam aksi ini, seniman mengumpulkan sembilan warga yang punya nama depan Haryadi. “Sembilan Haryadi ini sebagai simbol bahwa selama ini kami kehilangan sosok Wali Kota yang jarang menyambangi warga, sehingga muncul pertanyaan: “Kowe ki neng di, Har? (Kamu itu di mana Har?)” kata Agung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pertunjukan ketiga, seniman memenuhi Malioboro dengan karya street art berisi kritik lewat karya lukis, grafis, dan gambar. Menurut Agung, festival ini bukan untuk merendahkan Wali Kota, tapi sebagai kritik karena melihat Yogya kini berjalan secara “autopilot” selama dua tahun kepemimpinan Haryadi. “Suara protes masyarakat bisa menjadi bola liar yang berpotensi gesekan horizontal di bawah,” kata dia. Misalnya, warga dihadapkan dengan polisi pamong praja, bahkan preman.

Kalangan DPRD Kota Yogyakarta juga siap menegur pemerintah kota setelah Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta mangkir dari panggilan Komisi A kemarin. “Kami akan panggil Wali Kota karena Dinas Ketertiban mangkir dan tak ada perwakilan satu pun,“ kata anggota Komisi A, Anton Prabu Semendawai.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

16 hari lalu

Mantan presiden Cina Hu Jintao meninggalkan kursinya dikawal dua pria saat upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 22 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

24 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

30 hari lalu

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

33 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Suasana tempat hiburan kareoke Inul Vista di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD). Merujuk Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40% dan paling tinggi 75%. Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan bahwa pengusaha dapat mengajukan insentif fiskal apabila merasa keberatan dengan tarif tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.


Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga mengendarai sepeda motor berlatar belakang Gunung Lewotobi Laki-Laki yang erupsi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu 6 Januari 2024. Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Laki-Laki mencatat Gunung Lewotobi kembali erupsi pada Sabtu 6 Januari pagi dengan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat yang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1.000-1.500 meter di atas puncak kawah. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia
Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.