Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sindiran Bima Arya tentang Pemimpin Muda

image-gnews
Bima Arya. TEMPO/Wahyu Setiawan
Bima Arya. TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malam itu Bima Arya Sugiarto harus meladeni ajakan foto bersama. Senin malam, 23 September, hadir dalam acara sebuah peluncuran buku di Kunstring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat (dulu Buddha Bar), Wali Kota terpilih Bogor ini menjadi pusat perhatian.

"Tetapi ini malam hebat yang saya hadiri. Di sini ada banyak guru, ada Pak JK, Bang Karni Ilyas, Pak Enggartiasto Lukito, Pak Jenderal Nanan Soekarna, Mbak Jajang C. Noer, dan sederet tokoh penting yang inspiratif. Ini malam peluncuran buku tokoh, dan penulisnya pun sangat inspiratif," ujar Bima jujur.

Bima malam itu didaulat untuk bicara di atas panggung menuturkan soal inspirasi dan gaya pemimpin tokoh muda. "Boleh, dong, saya bersyukur sebagai orang muda," katanya, yang langsung diberi aplaus oleh undangan.

Kemudian Bima menyindir soal satu artikel yang dibacanya di sebuah surat kabar nasional edisi hari ini, Senin, 23 September 2013. Tulisan itu mengatakan sekarang eranya tokoh muda memimpin. Muda mengabdi, tuanya korupsi. "Tulisan ini lalu menyebut nama saya, Jokowi, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo. Menurut saya, enggak ada yang salah dengan pemimpin tokoh muda seperti kami. Tetapi saya keberatan dengan sindiran: muda mengabdi, tua korupsi," ujar Bima panjang-lebar.

Tanpa bermaksud memuji diri sendiri, Bima mengatakan, "Saya mencoba menjalankan amanah, tugas, dan ibadah. Syukur, dong, jadi pemimpin muda banyak energi dan penggemar, he-he-he," kata dia, kembali mendapat tepuk tangan hadirin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya akan belajar dengan tokoh hebat yang hadir malam ini. Mereka sangat mengabdi, memiliki integritas, dan berdedikasi tinggi. Semoga saya bisa seperti Pak JK," ujar Bima sambil menunjuk ke kursi Jusuf Kalla yang tersenyum kepada Bima.

HADRIANI P

Topik Terhangat
Guyuran Harta Labora
Mobil Murah
Tabrakan Maut
Penembakan Polisi
Info Haji

Berita Terpopuler
Nazaruddin Serahkan Bukti Korupsi E-KTP ke KPK
Dana Konvensi Demokrat Rp 40 Miliar
Nonton F1 Singapura, Saksi Fathanah Mangkir Sidang
Inilah Isi Piagam Perdamaian Syiah Sampang
Ini Alasan Gita Wirjawan Jadi Model Iklan Kemendag

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.


KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU ini memutuskan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU menggantikan Husni Kamal Manik yang tutup usia pada Kamis (07/07). TEMPO/Aditia Noviansyah
KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.


Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

ANTARA/Wahyu Putro A
Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.


Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.


Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.


Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.


Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Sineas Indonesia Garin Nugroho. ANTARA/Teresia May
Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.


Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.


Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini bersiap memimpin Rapat Pleno Fraksi PKS di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.


DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.