TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, mengatakan Ruhut Sitompul mempunyai komunikasi politik yang tidak bagus untuk menjadi pemimpin di Komisi Hukum. Yani mencontohkan saat Ruhut mengomentari sikap para penentangnya seperti yang diberitakan di media massa.
Ruhut, kata Yani, menganggap anggota Dewan yang tidak mendukung dia menjadi Ketua Komisi berarti tidak mendukung pemberantasan korupsi. "Seorang pimpinan seharusnya tidak membuka ruang untuk konfrontatif," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 24 September 2013.
Cara menyelesaikan masalah dengan gaya konfrontatif, kata Yani, tidak akan menyelesaikan masalah. "Kalau itu terjadi, rapat-rapat tidak akan berjalan dengan baik," katanya.
Yani menyayangkan gaya Ruhut menanggapi para penolaknya. Seharusnya pengacara yang juga artis itu menyikapi barisan penentangnya dengan cara yang lebih komunikatif.
Ruhut, kata Yani, bisa melakukan cara dengan meyakinkan lawannya sedemikian rupa agar mau mendukung dirinya menjadi Ketua Komisi.
Dia meragukan Ruhut mampu memimpin Komisi Hukum DPR. Menurut dia, Ruhut mempunyai tipikal one man one show. "Padahal di Komisi bentuknya kolektif kolegial. Keputusan harus dimintai persetujuan ke anggota," katanya.
Ruhut akan dilantik pukuk 13.00 WIB siang ini. Penyerahan palu akan dilakukan Priyo Budi Santoso, politikus Golkar yang menjabat Wakil Ketua DPR yang membidangi Komisi Pertahanan, Komisi Pemerintahan Dalam Negeri, dan Komisi Hukum.
ALI AKHMAD
Topik Terhangat
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut | Penembakan Polisi | Info Haji
Berita Terpopuler
Iklan Gita Wirjawan Dilaporkan ke Komite Konvensi
Dana Konvensi Demokrat Rp 40 Miliar
Nonton F1 Singapura, Saksi Fathanah Mangkir Sidang
Inilah Isi Piagam Perdamaian Syiah Sampang
Ini Alasan Gita Wirjawan Jadi Model Iklan Kemendag