TEMPO.CO, Palembang - Cabang voli pantai putri batal digelar di Islamic Solidarity Games ke III di Palembang karena minim peserta. Panitia mencatat hanya dua negara yang menyatakan kesiapannya, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Slamet Mulyanto, Koordinator Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia, tidak kecewa atas pembatalan tersebut. "Kami sebenarnya sudah yakin voli pantai tidak mempunyai atlet, tetapi kita tetap mengirim pemain," katanya, Selasa, 24 September 2013. PBVSI, dia melanjutkan, masih merasa beruntung karena panitia memasukkannya ke cabang eksibisi, bertanding tanpa medali.
Slamet mengatakan tim putra tetap akan bertanding dengan target medali emas, menyusul sukses di Asian Beach Games di Cina beberapa tahun lalu. "Target ini tidak berlebihan karena kita bermain di kandang dan Indonesia menurunkan atlet-atlet terbaiknya, seperti Koko Prasetyo dan Ade Chandra," katanya.
Menurut dia, ini merupakan kali pertama ISG menyajikan voli pantai. "Berkat usul Indonesia," katanya. Pesertanya terdiri atas sepuluh tim putra dari enam negara.
Dibagian Putri, Indonesia mengutus Dhita Juliana/Putu Dini Jasita dan Riski Dwi Andriani/Nanda Ragillia. Sementara Malaysia hanya mengirimkan satu pasangan, yaitu Kuck Sea Theng/Luck Teck Hua.
Darmansah, petugas media ISG, mengatakan peserta putri mendapat hadiah berupa sertifikat dan maskot ISG. "Tetap ada kenang-kenangan dari panitia," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN