TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, memuji Adrianus Meliala sebagai calon direktur jenderal pemasyarakatan (Dirjan Pas) yang memiliki pengalaman. Sebab dia pernah menjadi Ketua Balai Pertimbangan Pemasyarakatan pada 2009.
"Dia bukan lagi sosok asing di lembaga pemasyarakatan," kata Denny melalui rilisnya kepada Tempo, Selasa, 24 September 2013.
Adrianus termasuk sepuluh orang yang dinyatakan lolos seleksi calon Dirjen Pas melalui sistem lelang ini. Anggota Komisi Kepolisian Nasional itu merupakan dosen Kriminologi Universitas Indonesia. Sesuai biodata yang diterima panitia seleksi, pria kelahiran Sungai Liat, Pulau Bangka, 28 September 1966, menimba pendidikan di jurusan yang sama yaitu kriminologi. Ia lulus Sarjana Strata Satu Kriminologi UI pada 2004, kemudian gelar megister di kampus serta mendapat gelar megister psikologi kriminal di The Manchester Metropolitan University. Dia menyelesaikan gelar doktor kriminologi di University of Queensland.
"Dia menjadi status guru besar di usia 34 tahun," kata Denny.
Menurut Denny, Adrianus meraih beberapa prestasi seperti sebagai dosen terproduktif di Departemen Kriminologi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UI pada 2004, pemenang Australian Alumni Award 2010, pemenang MFAT New Zealand Awards 2006, dan meraih penghargaan European Union Visitor 2006.
Adapun harta kekayaan Adrianus mencapai Rp 2,7 miliar dan US $ 5.500 sesuai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tahun ini.
Denny mengatakan setelah ujian tulis, dan tes kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Angkatan Darat, Senin lalu, Kementerian Hukum dan HAM akan mewawancarai semua kandidat, pada Kamis-Jumat, 26-7 September. Seluruh proses seleksi direncanakan selesai pada akhir bulan ini. "Ada tiga nama yang akan diusulkan kepada Presiden untuk dipilih seorang di antaranya menjadi Dirjen Pas," kata Denny.
INDRA WIJAYA