TEMPO.CO, New York - Harga minyak turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB) akibat berkurangnya kekhawatiran atas situasi di Timur Tengah. Harga juga berkorelasi dengan dampak potensial terhadap persediaan minyak.
Kontrak utama New York, minyak mentah Light Sweet (West Texas Intermediate/WTI) untuk pengiriman November ditutup pada US$ 103,59 per barel, turun US$ 1,16 per barel dibandingkan Jumat. Harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November ikut merosot US$ 1,06 menjadi menetap pada US$ 108,16 per barel di perdagangan London.
"Kekhawatiran sisi pasokan tampak berkurang. Sebab, aksi militer terhadap Suriah semakin tidak mungkin, sementara Presiden Iran yang baru telah mengisyaratkan ketersediaan untuk bernegosiasi mengenai program nuklir Teheran," kata Fawad Razaqzada dari GFT, seperti dikutip dari AFP, Selasa, 24 September 2013.
Analis dari Tradition Energy, Addison Armstrong, sepakat bahwa penyebab turunnya harga minyak karena kekhawatiran Timur Tengah berkurang. "Premi risiko yang berhubungan dengan Suriah yang telah dibangun di pasar minyak terus menurun," ujarnya.
Selain soal kekhawatiran Timur Tengah, penurunan harga minyak karena fokus para pedagang beralih ke prospek kebijakan stimulus ekonomi Amerika Serikat. The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat pada pekan lalu mengejutkan pasar dengan kesepakatan untuk mempertahankan program pembelian obligasi yang bertujuan merangsang ekonomi terbesar di dunia itu.
AFP | AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler:
Komnas HAM Kecam Penyegelan Gereja St. Bernadette
Fathanah Pernah Menikahi Pramugari
Ini Penjelasan Analisis Tulisan Tangan Vicky
Jokowi Ditantang Wali Kota Rotterdam Atasi Banjir
Jebret, Kekayaan Bahasa Indonesia di Sepak Bola
2 Cara Pastikan Aplikasi BBM di Android Asli