Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membaca Perilaku Lewat Rasa Jijik

image-gnews
Toilet yang mengerikan dengan ketinggian 15 lantai di sebuah bangunan di Guadalajara. Dahulu bagian bangunan ini rencananya akan dibangun lift, namun batal dan dijadikan toilet dengan lantai kaca. Bangaloremirror.com
Toilet yang mengerikan dengan ketinggian 15 lantai di sebuah bangunan di Guadalajara. Dahulu bagian bangunan ini rencananya akan dibangun lift, namun batal dan dijadikan toilet dengan lantai kaca. Bangaloremirror.com
Iklan

TEMPO.CO, London -- Terdengar aneh, namun Valerie Curtis terpesona oleh tinja. Doktor di bidang antropologi yang juga pakar kebersihan dan perilaku ini juga juga tertarik pada muntahan, urin, nanah, belatung dan daging busuk. Yang dia pikirkan tentu bukan substansi busuknya tapi bagaimana manusia memberikan respons terhadap hal yang kerap dianggap menjijikkan itu.

Curtis menyatakan bahwa kotoran bisa menunjukkan gaya hidup manusia mulai dari apa yang dimakan, dipakai, dibeli hingga bagaimana mereka memilih sesuatu dan siapa yang diidolakan. Dalam sains, rasa jijik itu jarang dipelajari dan dijuluki "emosi yang terlupakan". Orang lebih tertarik membahas jenis emosi lain seperti rasa takut, cinta dan amarah.

Curtis adalah bagian dari grup peneliti yang meneliti bagaimana mengetahui adanya perubahan atau reaksi mendadak dalam segala sesuatu. "orang bahkan kadang merasa jijik tanpa menyadarinya. Hal itu mempengaruhi kita dalam berbagai cara dan penting bagi kita untuk tahu seberapa besar pengaruh tersebut," kata Curtis.

Curtis lama bekerja di bidang kesehatan publik dan mengembangkan cara memperbaiki higienitas serta mengurangi kematian yang tidak perlu akibat wabah di berbagai tempat. Direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine ini telah melakukan penelitian tentang perilaku hidup bersih di Bangladesh, Burkina Faso, China, India, Uganda, Vietnam, Indonesia dan Kyrgyzstan.

"Selama 30 tahun saya mempelajari tentang rasa jijik. Saya menemukan bahwa orang-orang ternyata jijik terhadap hal yang sama yaitu kotoran manusia, makanan basi, cairan seksual, yang tentu saja dengan beberapa pengecualian tak ingin kita bagikan ke orang lain, sikap buruk dan perilaku amoral," kata Curtis.

Dalam bukunya "Don't Look, Don't Touch" Curtis menjelaskan bahwa reaksi terhadap aksi cabul dan rasa jijik terhadap kotoran anjing sekilas adalah hal yang berbeda. Namun sebenarnya ada kemiripan dalam hal yang disebutnya "parasite avoidance theory". Teori ini menyoroti rasa jijik dari pandangan evolusioner, bahwa nenek moyang manusia bisa bertahan dengan bantuan naluri rasa jijik atau muak seperti menghindari penyakit, cacat dan kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rasa jijik jika dibandingkan dengan rasa takut, menurut Curtis, membuat manusia secara alamiah menghindari sesuatu yang mungkin akan memangsanya. "Ini juga dilakukan terhadap penyakit. Penyakit adalah sesuatu yang memakan kita dari dalam, karena itulah rasa jijik yang menjaga manusia jauh dari sumber penyakit," katanya.

Rasa jijik juga menentukan sikap perilaku sosial manusia. "Ada kalanya saat berinteraksi dengan manusia lain, kita melakukan sesuatu untuk mendekatkan diri tapi di saat yang sama sangat berhati-hati untuk tidak membuat mereka jijik," kata Curtis. Rasa jijik itulah yang menjaga sikap dan membangun moralitas manusia. "Itulah emosi yang mengajarkan kita cara berperilaku, membantu membangun kerangka moral dalam masyarakat."

REUTERS | GABRIEL TITIYOGA

Berita Lainnya:
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini  
Inilah Hasil Blusukan Indra Memburu Garuda Muda
'Jebret' Dikecam, Valentino: Itu Perhatian  
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora  
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III  
Profesor Iseng Dibui, Intip Underwear Mahasiswinya  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

33 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

34 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

34 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.