TEMPO.CO, Nairobi - Samantha Lewthwaite, seorang wanita Inggris yang dijuluki media Inggris sebagai "White Widow", muncul sebagai tersangka utama di balik pembantaian baru-baru ini di Kenya. Hari ini, media di negara itu ramai-ramai menelisik latar belakang wanita berwajah menawan ini.
Ia dikenal sebagai putri seorang tentara Inggris. Lewthwaite dibesarkan sebagai anak 'normal' dan pada usia 17 tahun ia bertemu secara online dengan pemuda muslim kelahiran Jamaika, Germaine Lindsay. Mereka menikah tiga tahun kemudian.
Lindsay menjadi salah satu dari empat pelaku yang bertanggung jawab atas pemboman di London pada 2005 yang menewaskan 52 orang. Pada saat itu, Lewthwaite mengutuk serangan yang dimotori mendiang suaminya dan mengatakan bahwa pikirannya telah diracuni oleh para ekstremis.
Namun kali ini, kondisi berbalik. Dia diduga berpartisipasi dalam serangan teroris di seluruh Afrika timur, dengan petualangan terbarunya bergabung dengan militan Al Shabaab menguasai sebuah pusat perbelanjaan kelas atas di Nairobi yang menewaskan 60 orang lebih.
Jejak Lewthwaite di Kenya bisa diendus sejak tahun 2007. Saat itu ia pindah ke Kenya dengan ketiga anaknya, memotong semua hubungan dengan keluarganya dan melibatkan dirinya dalam jaringan teroris, Daily Mail melaporkan.
Sebuah sumber di kepolisian Kenya, seperti dikutip harian The Mirror, menyatakan bahwa Lewthwaite adalah target nomor satu dalam penyelidikan mereka. Aparat keamanan Kenya mencurigai Lewthwaite berada di balik serangan itu, berdasar kesaksian beberapa orang yang menyatakan seorang wanita berjilbab tampaknya memerintahkan para militan saat penyerangan di mal itu.
Lewthwaite juga diduga sebelumnya melatih sekelompok pelaku pemboman bunuh diri yang semuanya perempuan di Somalia dan menjalankan fungsi sebagai juru bicara resmi Al Shabaab.
Seorang juru bicara pemerintah Kenya mengatakan, korban selamat dari serangan di mal itu mengaku telah melihat "wanita kulit putih" di antara penyandera. Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa "tidak ada yang dikesampingkan" ketika ditanya apakah Lewthwaite adalah "wanita kulit putih" yang dimaksud.
Dalam pesan Twitter-nya, Al Shabaab memuji "White Widow" dan menyombongkan diri bahwa Lewthwaite telah bergabung dengan mereka. "Sherafiyah Lewthwaite alias Samantha adalah vrave (tak jelas ejaannya) lady! Tak ada yang lebih membahagiakan untuk memiliki dia di dalam barisan kami!" cuitan resmi Al Shabaab dalam akun Twitter @ HSM_Press sebelum ditangguhkan.
AL ARABIYA | TRIP B
Baca juga:
Al Quran di Rusia Dihancurkan, Ulama Protes
Profesor Iseng Dibui, Intip Underwear Mahasiswinya
Gereja di Pakistan Dibom, 78 Tewas
Mesir Larang Semua Aktivitas Al-Ikhwan