TEMPO.CO, Surabaya - Rencana penutupan lokalisasi Dolly disambut dingin oleh pedagang sekitar lokasi. Menurut pedagang, sejak tahun 2012 sudah ada isu penutupan, tapi hingga kini rencana tersebut belum berjalan.
“Kalau memang resmi ditutup, ya saya pulang,” kata Riyanto, penjual penyetan keliling sekitar Dolly.
Ia mengaku sejak tahun lalu omzetnya sudah berkurang. “Mungkin karena Dolly ini penyumbang pajak terbesar, ya, jadinya pemerintah lambat menutupnya. Tidak seperti Tambak Asri,” sahut Paijo, nama samaran, pemilik warung di Jalan Jarak, saat ditemui Tempo, 24 September 2013.
Budi Santoso, Ketua RW IX, Putat Jaya, mengaku sangat mendukung rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini. Sebab, menurut dia, lingkungan menjadi tidak sehat akibat adanya lokalisasi. RW IX menjadi salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan lokalisasi.
Menurut Lurah Putat Jaya, Bambang, Dinas Sosial sejauh ini belum memberikan surat resmi mengenai penutupan Dolly. “Tapi saya bersama Pak Camat telah melakukan sosialisasi secara pribadi, bahwa tahun 2014 tempat ini harus ditutup.”
Sosialisasi yang ia lakukan selain kepada PSK, juga kepada sebagian pemilik wisma. Sosialisasi tersebut telah dimulai sejak awal tahun 2013. Sepanjang tahun 2012, jumlah PSK turun sebanyak 50 orang dari sebelumnya 1088, menjadi 1038.
Pengurangan ini terjadi karena adanya pemulangan PSK oleh Kelurahan Putat Jaya dan Kecamatan Sawahan. Menjelang akhir tahun 2013, semua PSK itu tidak pernah kembali lagi ke lokalisasi. Bambang menambahkan, tiap PSK telah diberi uang saku sebesar tiga juta rupiah.
Saat ini Bambang berupaya untuk mengintervensi pemerintah tentang nasib pedagang yang menggantungkan hidupnya di lokalisasi Dolly, seperti tukang cuci, tukang parkir, dan pemilik warung. “Kalau PSK dikasih tiga juta, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana solusi untuk para pedagang ini,” dia memaparkan.
PERMATA ROMADHONITA
Terhangat:
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut
Berita Terpopuler
Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk
Begini Sistem ERP di Jakarta
Lurah Susan Didemo, Grace Tiaramudi Dipuji Warga
Malak Angkot, 5 Preman Balik Ditodong Polisi
KPK: Tunggu Waktu Pas Periksa Tersangka Hambalang