TEMPO.CO, Jakarta - Hingga minggu kedua September, Otoritas Jasa Keuangan mencatat perolehan emisi efek sebesar Rp 77,19 triliun. Angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian total tahun 2012 yang mencapai Rp 97,68 triliun.
Berdasarkan laporan minggu ke-2 September OJK seperti dikutip dari situs resmi OJK, emisi efek dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) mencapai Rp 13,42 triliun hingga minggu kedua September. Angka itu lebih tinggi dari perolehan sepanjang tahun 2012 yang mencapai Rp 10,35 triliun.
Emisi efek tersebut berasal dari 20 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun 2013. Beberapa di antaranya dengan nilai emisi terbesar adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dengan emisi Rp 1,45 triliun, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebesar Rp 1,49 triliun, PT Sri Rejeki Isman Tbk sebesar Rp 1,34 triliun, dan PT Electronic City Indonesia Tbk dengan emisi sebesar Rp 1,35 triliun. Tahun ini otoritas bursa menargetkan jumlah emiten baru sebanyak 30 perusahaan.
Selain itu, emisi efek untuk penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issues tercatat senilai total Rp 20,7 triliun dari sebanyak 15 emiten. Perolehan itu lebih tinggi dari akhir tahun 2012 sebesar Rp 19,75 triliun dari 22 emiten. Penawaran right issues terbesar dilakukan oleh PT Astra Otoparts Tbk dan PT Hero Supermarket Tbk. Masing-masing senilai Rp 2,98 triliun dan Rp 2,97 triliun.
Emisi surat utang obligasi ataupun sukuk, yakni sebesar Rp 8,55 triliun berasal dari 11 emiten, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp 24 triliun. Sedangkan emisi PUB obligasi atau sukuk tercatat sebesar Rp 34,52 triliun dari 27 emiten. Pencatatan ini lebih kecil dibanding tahun 2012 yang mencapai Rp 43,63 triliun.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terkait
Ekonomi Melambat, OJK Tingkatkan Pengawasan
Menteri Keuangan Merapat ke BI
IHSG Drop, OJK Bebaskan Emiten Buyback Saham
OJK Awasi Rencana Pengurangan Stimulus Amerika
Menkeu Chatib Basri: Belanja Pangkal Kaya