TEMPO.CO, Jakarta - Menandai tiga puluh tahun berkiprah di panggung musik, konser Irreplaceable Yovie Widianto digelar semalam Selasa 24 September 2013 di Plenary Hall JCC Senayan. Saat layar putih yang menutupi panggung dibuka, Yovie Widianto sudah duduk di hadapan piano lengkap berjas hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna merah yang menjadi ciri khas penampilannya selama ini. Jari jemari Yovie siap menari di atas tuts piano untuk memainkan lagu-lagu andalannya.
Dengan penuh kerendahan hati, Yovie mengucapkan salam dan menyapa penonton yang memenuhi Plenary Hall. "Kehormatannya luar biasa buat saya. Tiga puluh tahun lalu untuk pertama kalinya saya bermain piano untuk nasional, pertama kalinya saya bermain di sini," ungkap Yovie, di JCC Senayan Selasa 24 September 2013.
Ia pun melanjutkan bahwa selama tiga puluh tahun itu pulalah dirinya masih bersama manajer yang sama. Yovie pun sedikit bercerita saat dirinya dipertanyakan oleh kawan-kawan kuliahnya."Teman-teman saya saat di Universitas Padjadjaran pernah bertanya, kenapa saya lebih memilih jalur musik bukan di bidang diplomat? Kenapa saya tidak melanjutkan kuliah untuk bisa menjadi diplomat? Soalnya saya kuliah hubungan internasional. Tapi saya bisa buktikan untuk bisa keliling dunia tidak harus jadi diplomat."
Pada kesempatan itu Yovie pun berterima kasih pada Ibunya yang menurutnya telah memberi izin dan merestui dirinya untuk berkarir di bidang musik dan tidak berkarir sesuai disiplin ilmu yang pernah ia pelajari.
Yovie telah buktikan kesungguhannya dalam bermusik dengan menghasilkan karya-karya luar biasa dan juga meraih banyak penghargaan untuk karyanya tersebut.
AISHA S | MITRA TARIGAN
Berita Lain:
Hari Ini Dul Keluar Rumah Sakit
Ferry Salim Jadi Produser Musik Sang Anak
Petra Sihombing Jadi Rocker di Film 'Cahaya Kecil'
