TEMPO.CO, Jakarta -Para pemegang obligasi PT. Bakrieland Development Tbk. (ELTY) membantah pihaknya telah bertemu dengan manajemen perseroan guna membicarakan tentang restrukturisasi utang senilai US$ 155 juta."Kami tidak pernah menerima proposal resmi tertulis dari Bakrieland sampai saat ini,” kata juru bicara dari para pemegang obligasi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 September 2013.
Pernyataan itu dikeluarkan pemegang obligasi setelah mendapatkan pernyataan bahwa Bakrieland sedang berdiskusi dengan para pemegang obligasi mengenai rencana restrukturisasi, setelah keluarnya putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 23 September 2013 yang menolak petisi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dalam PKPU tersebut majelis hakim menilai permintaan tidak dapat diadili karena bukan menjadi wilayah kekuasaan PN Jakarta Pusat.
Bakrieland, ia melanjutkan, disebut-sebut menawarkan proposal restrukturisasi kepada para pemegang obligasi untuk membayar utang sebesar US$31 juta secara tunai dalam jangka waktu 60 hari. Selain itu, manajemen juga menjanjikan meningkatkan bunga obligasi tahunan hingga 10 persen, serta menjadikan para pemegang obligasi sebagai kreditur terjamin dengan menyertakan aset berupa tanah di Sentul dan Bogor milik Bakrieland.
Menurut juru bicara, pihaknya telah berhenti berkomunikasi total dengan ELTY selama dua minggu terakhir. Dia juga mendesak ELTY membuktikan janji dan memberikan komitmen dalam bentuk proposal restrukturisasi resmi tertulis dalam waktu 60 hari ke depan.
"Jika Bakrieland memiliki kesungguhan dalam memberikan tawaran tersebut, kami menantang mereka secara tegas menyampaikan proposal restrukturisasi yang selayaknya akan mereka penuhi dan laksanakan,"ujarnya.
Anak usaha Bakrieland, yakni BLD Investment Ltd, menerbitkan equity-linked bonds pada 23 Maret 2010 senilai US$ 155 juta atau Rp 1,7 triliun dengan suku bunga 8,62 persen. Obligasi itu jatuh tempo pada 23 Maret 2015.
Namun, The Bank of New York Mellon--yang berperan sebagai trustee (wali) untuk pemegang obligasi--meminta percepatan pembayaran lebih awal atau exercise put option, yakni tanggal 23 Maret.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terpopuler:
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?
Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk
Sering Ada `Agenda Rahasia`, Ini Kata Jokowi