TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat penerimaan bea masuk dan cukai sudah mencapai 70 persen dari target penerimaan yang dianggarkan pada APBN Perubahan 2013. Hingga 23 September 2013, realisasi penerimaan dari bea masuk mencapai Rp 21,8 triliun dari target penerimaan sebesar Rp 30,8 triliun. Sementara realisasi penerimaan cukai pada periode yang sama telah mencapai Rp 78,5 triliun dari target penerimaan cukai yang ditetapkan sebesar Rp 104,7 triliun.
"Kami optimis target penerimaan dari bea masuk bisa tercapai," ujar Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Dirjen Bea Cukai Susiwijono Moegiarso seperti dikutip dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 26 September 2013. Sikap optimistis ini dilihat berdasarkan perkembangan volume impor yang cenderung meningkat, kondisi ekonomi makro yang membaik, serta kecenderungan naiknya impor pada semester II.
Susiwijono menyatakan optimistis target penerimaan cukai tahun ini bisa tercapai. Pasalnya, ada peningkatan volume produksi hasil tembakau alias rokok yang diperkirakan mencapai 340 miliar batang hingga akhir 2013.
"Penerimaan cukai terbesar memang dari hasil tembakau," ucapnya. Selain itu, sejumlah pabrikan rokok besar berencana menambah kapasitas produksinya dengan memperluas pabrik dan menambah shift kerja. Sehingga, penerimaan cukai dari produk hasil tembakau bisa semakin besar.
Berbeda dengan penerimaan dari pos bea masuk dan cukai, penerimaan dari pos bea keluar justru menurun tajam. Berdasarkan catatan Dirjen Bea dan Cukai, hingga 23 September kemarin, penerimaan bea keluar baru sebesar Rp 10,2 triliun atau 58,26 persen dari target pada APBN-P yang ditetapkan sebesar Rp 17,6 triliun. Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, penerimaan bea keluar ini menurun hingga 37,17 persen.
Faktor yang menyebabkan menurunnya penerimaan bea keluar ini, menurut Susiwijono, diperkirakan akibat melemahnya harga komoditas ekspor utama Indonesia, seperti crude palm oil dan produk turunannya serta bijih mineral.
PRAGA UTAMA
Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul
Bisnis Terpopuler
Ratusan Mobil Murah Dipesan Warga Kalimantan Barat
Menang Sengketa WTO, Indonesia Dapat Penghargaan
Bandara Ngurah Rai Ditutup Sementara Saat KTT-APEC
Gelaran APEC, Garuda Tutup 139 Penerbangan