TEMPO.CO, Karanganyar - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengeluhkan banyaknya pembangunan jalan tol yang tersendat. "Saya selalu tidak mantap kalau mau pemancangan," kata Djoko saat peresmian pemancangan jalan tol Solo-Ngawi di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Kamis, 26 September 2013.
Alasannya, sering kali pembangunan ruas jalan tol hanya berhenti pada pemancangan. Konstruksi tidak kunjung mulai meski pembangunannya sudah diresmikan. "Tidak ada kegiatan apa-apa. Macet lagi (konstruksinya)," ia mengeluhkan. Bahkan ada pembangunan jalan tol yang baru jalan setelah sampai tiga kali diresmikan pemancangannya. Pembebasan lahan menjadi persoalan utama. "Itu terjadi di mana-mana."
Djoko berharap proyek jalan tol Solo-Ngawi bisa berjalan lancar, tidak tersendat seperti pembangunan jalan tol lain. "Karena itu, semua pihak harus membantu, terutama untuk pembebasan lahan," katanya.
Dari sekitar 755 hektare lahan yang dibutuhkan untuk jalan tol Solo-Ngawi, saat ini baru bisa dibebaskan 87 persen. "Masih 10 persen lebih sedikit. Semoga tahun ini bisa selesai," ucapnya. Dia meminta masyarakat tidak mengajukan harga terlalu tinggi karena anggaran pemerintah terbatas. Pemerintah menyediakan anggaran Rp 1,7 triliun untuk pembebasan lahan.
UKKY PRIMARTANTYO
Baca Juga:
Berita Terpopuler:
Kata Ishadi Soal Foto Chairul Tanjung Tunjuk SBY
Provokator Demo Lurah Susan Ketahuan
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Disebut Dapat Duit Labora, Ini Kata Jenderal Tito