TEMPO.CO, New York - Beberapa jam sebelum pertemuan tingkat tinggi pertama antara AS dan Iran sejak revolusi Iran tahun 1979, Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan desakan penghancuran semua senjata nuklir .
Pernyataan Rouhani mendapat perhatian khusus karena negaranya menghadapi embargo internasional karena program nuklirnya yang diduga untuk membangun senjata nuklir.
"Setiap penggunaan senjata nuklir merupakan pelanggaran Piagam PBB dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Rouhani, berbicara di markas PBB di New York, Selasa 24 September 2013 waktu setempat.
Sebagai kepala Gerakan Non-Blok, Rouhani menyerukan penghancuran total senjata nuklir dan menyatakan, "Pengurangan jumlah senjata nuklir bukan pengganti dari pembersihan secara menyeluruh."
Negara-negara pemilik senjata nuklir harus bertanggungjawab memimpin pelucutan senjata. Dalam pidato itu, Rouhani juga menyerukan Israel untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) "tanpa penundaan".
"Dunia telah menunggu terlalu lama untuk perlucutan senjata (nuklir)," kata Rouhani. "Selama ada senjata nuklir, ancaman penggunaannya tetap ada."
Dalam sambutannya, Rouhani menyebutkan tiga tahap perlucutan senjata: negosiasi awal melalui konferensi perlucutan senjata; adanya konvensi yang komprehensif untuk pelarangan kepemilikan senjata nuklir, pengembangan, produksi, akuisisi, pengujian, penimbunan, transfer, penggunaan atau ancaman penggunaan; dan penghancurannya.
Dia mendesak adanya penetapan tanggal 26 September sebagai hari internasional yang didedikasikan untuk penghilangan senjata nuklir.
Rouhani juga mengusulkan diselenggarakannya konferensi internasional tingkat tinggi mengenai perlucutan senjata nuklir selama lima tahun untuk mengkaji kemajuan dalam hal ini.
Israel termasuk dalam deretan negara yang diyakini memiliki senjata nuklir, meski tak pernah mengakuinya. Itu artinya, Israel menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata pemusnah massal itu.
Negara Barat mencurigai Iran mengembangkan senjata nuklir, meski Pemerintah Teheran membantahnya dan menyebut itu untuk tujuan damai. Sejumlah lembaga menyebut bahwa Iran belum memiliki senjata nuklir, berbeda dengan Israel yang diyakini memiliki 80 hulu ledak nuklir dan punya cukup bahan untuk memproduksi lebih dari 190 lagi.
ABC News | Abdul Manan
Berita Terkait:
Inilah Negara Anggota 'Klub Nuklir' Dunia
Israel Ragu Iran Hentikan Program Nuklirnya
Ilmuwan Atom: Israel Miliki 80 Nuklir