TEMPO.CO, Nairobi – Samantha Lewthwaite, yang menikah dengan Germaine Lindsay saat masih berusia 19 tahun, sempat begitu terpukul dan mengecam apa yang dilakukan suaminya pada tahun 2005 silam. Pada saat itu, Germaine menjadi satu dari empat pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 56 orang di London. Namun kini, Samantha justru ramai diberitakan terlibat dalam serangan Mal Westgate Kenya yang menewaskan puluhan orang pada Sabtu silam.
Setelah serangan di London, ia membantah keterlibatannya dalam serangan. Bahkan, ia mengklaim sama sekali tidak tahu mengenai rencana suaminya itu. Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui dan tak lagi menjadi sorotan.
Hingga akhirnya, seperti dikutip CNN, pada bulan Desember 2011, pemerintah Kenya menggerebek tiga rumah di Mombasa yang diduga terkait dengan jaringan Al Shabaab. Salah satu rumah itu diduga ditempati oleh wanita berjulukan si Janda Putih ini. Rupanya, ia berhasil masuk ke Kenya dengan nama Natalie Faye Webb.
Beberapa orang lainnya berhasil ditangkap. Mereka dicurigai tengah merencanakan aksi teror untuk menghancurkan jembatan, feri, dan hotel yang kerap kali dikunjungi turis Barat.
Di kediaman Samantha, polisi menemukan berbagai jenis bahan pembuat bom yang diduga sama dengan yang dipakai pada serangan di London. Namun, ia berhasil melarikan diri bersama beberapa rekannya.
CNN | DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat:
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut
Berita Lainnya:
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Gelaran APEC, Garuda Tutup 139 Penerbangan
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
7 Penantang BBM di Berbagai Platform