TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan tak tertarik meladeni manuver politik Amien Rais yang terus menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melalui sejumlah pernyataan kontroversialnya belakangan ini.
"Kami tak mau berpolemik soal itu karena suka dan tidak suka dalam politik itu sangatlah wajar," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada Tempo di Yogyakarta, Sabtu petang, 28 September 2013.
Sebelumnya, Amien Rais mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversial yang ditujukan langsung kepada Jokowi--sebutan Joko Widodo. Mulai dari mantan Wali Kota Solo itu yang tidak nasionalis hingga menyamakan popularitas Jokowi yang mirip kisah mantan Presiden Filipina Joseph Estrada.
"Semua orang boleh membaca apa saja, tapi penilaian kan berbeda-beda. Introspeksi ke diri sendiri saja," kata Tjahjo. (Baca: Amien Rais Ragukan Nasionalisme Jokowi)
Tjahjo menegaskan, manuver politik yang ditiupkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional itu kepada Jokowi, bagi PDIP, bukanlah masalah prinsipil yang mesti dapat prioritas untuk segera disikapi.
"Kalau mau berpolemik, berdebat, ayo, tapi ke persoalan yang riil saja, yang berdampak ke rakyat, bukan kayak gini," kata Tjahjo.
Tjahjo pun menyebutkan banyak persoalan di depan mata yang perlu mendapat prioritas daripada berpolemik soal figur politik. "Mengapa harga minyak lemahkan rupiah, atau komoditas pangan yang terus melambung," kata dia.
Tjahjo enggan berandai-andai, apakah serangan politik Amien Rais ke Jokowi yang santer belakangan ini merupakan langkah persiapan PAN menuju Pemilu 2014. Seperti koalisi atau tidak koalisi.
"Kalau berniat koalisi, ya, seharusnya seperti orang pacaran-lah, baik-baik sikapnya," kata dia.
Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada tawaran resmi dari PAN untuk berkoalisi menghadapi pemilu presiden 2014 mendatang. Ketemu hanya omong-omong biasa," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
Sultan Bicara Kritik Amin Rais pada Jokowi
Pengkritik Jokowi Cari Popularitas
Prabowo Sebut Ada Pembajakan DPT Pemilu 2014
Prabowo: Saya Tak Cocok Jadi Wakil Presiden