TEMPO.CO, Yogyakarta -Simon Santoso, unggulan kesebelas dalam ajang Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 di Among Raga Yogyakarta menang dua set langsung atas Dionysius Hayom Rumbaka, unggulan ketiga.
Pada set pertama, pertandingan bulutangkis itu sangat alot. Saling kejar angka hingga berakhir 21-17. Di set kedua Hayom ketinggalan sejak awal set hingga berakhir 21-11.
Hayom mengakui permainan Simon lebih bagus. Kendala mental yang tidak terangkat menjadi salah satu faktor kekalahan pemain asal Kulon Progo itu. "Mental saya nggak ngangkat," kata Hayom, Ahad, 29 September 2013.
Di game pertama, peraihan angka sangat ketat. Permainan reli dan net disuguhkan oleh dua pemain itu. Setiap pemain itu melakukan smes, dan sering sekali bola tak bisa diterima lawan. Di game kedua, banyak kesalahan Hayom seperti smes yang sering menyangkut di net atau long shot yang sering keluar garis lapangan.
Permainan dua pebulutangkis itu terlihat lamban. Kemungkinan karena terlalu lelah bertanding sejak penyisihan 24 September hingga final 29 September 2013.
Simon menyatakan setelah pertandingan, merasa senang telah menjadi juara. Sebenarnya untuk berpartisipasi dalam pertandingan ini kurang persiapan. "Persiapan kurang dibandingkan tahun lalu," kata Simon.
Ia akan bekerja keras untuk menghadapi kejuaran-kejuaraan berikutnya di Eropa. Yaitu dengan konsentrasi latihan dan menyiapkan fisik lebih kuat.
Simon berhak mendapatkan medali emas dan hadiah uang sebesar 9.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 104 juta. Sedangkan Hayom berhak mendapatkan medali perak dan uang sebesar 4.560 dolar ( Rp 52,8 juta).
MUH SYAIFULLAH