Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi-lagi Bom Meledak di Peshawar

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Seorang pria menolong rekannya yang terlukan akibat terkena bom bus di Peshawar, Pakistan, (29/9). REUTERS/Khuram Parvez
Seorang pria menolong rekannya yang terlukan akibat terkena bom bus di Peshawar, Pakistan, (29/9). REUTERS/Khuram Parvez
Iklan

TEMPO.CO, Peshawar -- Serangan bom kembali terjadi di Peshawar, Pakistan. Kali ini target pengeboman adalah pos polisi Khan Raziq di dekat Pasar Qissa Khawani yang sedang ramai oleh pengunjung pada kemarin pagi. Sedikitnya 33 orang tewas dan lebih dari 80 terluka akibat ledakan itu.  Beberapa kendaraan dan gedung di sekitarnya rusak berat.

 Serangan itu merupakan ledakan bom ketiga dalam tujuh hari terakhir, setelah Ahad  pekan lalu dua bom meledak di depan gereja dan menewaskan sedikitnya 85 orang serta melukai puluhan lainnya. Jumat lalu, sebuah bus yang mengangkut pegawai negeri juga meledak dan menewaskan 18 penumpangnya.

 Menurut polisi, ledakan di Pasar Qissa diduga bersumber dari bom yang ditanam di tempat parkir dan dikendalikan dari jarak jauh.  Meski terjadi dekat pos polisi, diduga sasaran sebenarnya adalah pasar. “Pos polisi tampaknya bukan target karena agak jauh dari lokasi serangan,” kata kepala tim penjinak bom setempat, Shafqat Malik.

 Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

 Sementara itu, Perdana Menteri India Manmohan Singh dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sabtu lalu, menyebut Pakistan sebagai pusat terorisme di kawasan tersebut. Padahal dia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif pada Ahad lalu.

 “Terorisme lintas perbatasan yang disponsori negara menjadi kekhawatiran khusus bagi India. Juga fakta bahwa epicenter terorisme di kawasan kita terletak di tetangga kami di Pakistan,” kata Singh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Insiden ini terjadi di tengah-tengah bencana dua gempa bumi yang melanda provinsi tetangga Peshawar, Balochistan, dalam selang waktu empat hari. Gempa berskala 6,8 skala Richter mengguncang Balochistan, barat daya Pakistan, Sabtu lalu, yang menewaskan sedikitnya 15 orang. Badan Meteorologi Pakistan mengatakan pusat gempa berada sekitar 135 kilometer sebelah barat Kota Khudzar.

 Lokasi ini tak jauh dari gempa 7,8 skala Richter yang terjadi pada Selasa lalu. Gempa pertama ini menewaskan lebih dari 500 orang, 20 ribu rumah hancur, dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

THE NEWS.PK | AL JAZEERA |NATALIA SANTI

Berita Lainnya:


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.