TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Penerangan Kodam V/ Brawijaya, Kolonel Totok Sugiarto, mengakui bahwa keluarga Sersan Kepala Agus Suryadi, anggota Koramil 0822/02 Curahdami, Bondowoso, sudah lebih empat tahun membuat petasan untuk dijual ke masyarakat.
Namun, kata Totok, bukan Agus yang aktif membuat petasan, melainkan adik kandung korban yang bernama Sunardi. Pada 2009, rumah Sunardi pernah hancur karena serbuk petasan yang sedang diracik meledak. "Waktu itu ledakan tak sampai menimbulkan korban jiwa," kata Totok, Senin, 30 September 2013.
Menurut Totok, sejak rumahnya meledak, Sunardi masuk dalam daftar pantauan polisi. Namun, saat itu yang bersangkutan melarikan diri. Adapun Agus Suryadi, menurut Totok, diduga belum lama ikut terlibat dalam perakitan petasan.
Asisten Intelijen Kodam Brawijaya, Kolonel Teguh Mudji Angkasa, menambahkan sampai saat ini belum ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa Agus menjadi perakit sekaligus penjual petasan. "Dugaan kami, dia masih baru-baru ini saja bikin petasan. Tapi adiknya sudah ditangkap," ujar Mudji.
Kodam Brawijaya, kata Totok, akan menanggung semua biaya pengobatan dan memperbaiki rumah warga yang menjadi korban ledakan. Menurut Totok, pemberian ganti rugi tersebut sebagai bentuk tanggung jawab Kodam karena penyebab ledakan berasal dari rumah anggota tentara aktif.
Sebelumnya, ledakan keras mengguncang Gang Malabar, Kelurahan Kotakulon, Bondowoso. Titik ledakan berasal dari rumah Agus Suryadi. Dua orang, termasuk Agus, tewas. Akibat peristiwa itu tujuh rumah warga rata dengan tanah. Kendati sudah meninggal, polisi menetapkan Agus sebagai tersangka.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Topik terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji
Berita lainnya:
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu