TEMPO.CO, Gwadar – Pulau yang terbentuk akibat gempa Pakistan Selasa petang, 24 September 2013, mengeluarkan gas yang mudah terbakar dan merusak kehidupan laut di daerah itu. Pulau baru ini berbentuk kubah setinggi 18 meter, lebar 30 meter, dan panjang 76 meter.
“Ada ikan mati di permukaan. Dan, di sisi lain, kami bisa mendengar suara gas yang mendesis,” ujar Bahram Baloch, seorang wartawan lokal, seperti dikutip laman BBC, Jumat, 27 September 2013. Ia meninjau pulau itu sehari setelah gempa bersama rekan-rekannya.
Meskipun mereka tidak bisa mencium bau gas, tapi ketka mereka menempatkan benda di celah tempat keluarnya gas, benda itu terbakar. Api pun sulit dipadamkan. Dibutuhkan seember air untuk memadamkannya.
Rashid Tabrez, direktur jenderal National Institute of Oceanography yang berbasis di Karachi, mengatakan, energi yang dilepaskan dari gerakan seismis telah mengaktifkan gas ini di bawah laut. “Dasar laut dekat Pantai Makran memiliki cadangan gas hidrat, atau gas beku yang memiliki kandungan metana yang besar,” jelasnya.
Kandungan itu, menurut Rashid, telah “berbaring” di bawah. Dan ketika terjadi gerakan akibat gempa, gas ini terdorong ke permukaan.
BBC | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
Mobil Murah | Senjata Penembak Polisi | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji
Berita Terpopuler
Miss World 2013, Megan Young Asal Filipina
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
PDIP Tak Tertarik Manuver Amien Rais Soal Jokowi