TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina mengeluarkan peringatan agar warganya waspada ketika berjalan-jalan di lahan terbuka atau area pepohonan. Peringatan ini keluar setelah 28 orang tewas disengat hornet, sejenis tawon raksasa dengan penyengat beracun. Sementara itu, ratusan orang di kota-kota di Cina bagian tengah dilaporkan terluka dan harus mendapatkan perawatan intensif akibat gelombang serangan tawon itu.
Hornet raksasa Asia (Vespa mandaria) diduga menjadi pelaku serangan. Tawon ini memiliki ukuran terbesar di antara serangga sejenis. Panjang tubuhnya mencapai lima sentimeter. Tawon dengan sengat sepanjang enam milimeter ini menyalurkan racun saraf yang kuat ketika mereka menyengat korban.
Kebanyakan serangan tawon ini terjadi di Provinsi Shaanxi. Seorang pria yang menjadi korban sengatan dikabarkan sampai menderita kerusakan ginjal. Pria itu menyebutkan bahwa dia sudah dikejar hornet sejauh 200 meter sebelum akhirnya disengat. Seorang wanita berusia 55 tahun dilaporkan mendapat sengatan hingga 200 kali dan harus dirawat di rumah sakit selama sebulan.
Di Kota Ankang saja ada 18 orang yang tewas akibat disengat tawon ini. Korban luka akibat disengat tawon juga berjatuhan di Kota Hanzhong dan Shanluo. Tawon serupa juga pernah membunuh 36 orang dan mencederai 715 warga pada periode 2002-2005. Kasus sengatan tawon lebih parah tahun ini karena dipengaruhi oleh perubahan cuaca.
Perilaku agresif hornet diduga disebabkan oleh cuaca panas yang menyokong perkembangbiakan serangga itu. Serangan ini diprediksi bisa berlangsung hingga November nanti. Selain itu, juga karena banyaknya orang yang pindah ke area yang dikenal menjadi wilayah hornet raksasa Asia. Li Jiuzhou, Wakil Direktur Asosiasi Industri Peternakan Lebah dan Tawon Shaanxi, menyatakan bahwa tawon dalam satu sarang bisa mencapai ribuan ekor. Namun tawon akan menyerang manusia jika mereka terusik.
"Pasien yang disengat lebih dari 10 kali sebaiknya mencari pengobatan, sementara mereka yang mendapat sengatan lebih dari 30 kali harus segera mendapatkan perawatan," ujar petugas Pusat Pengendalian Penyakit di Shaanxi, seperti dikutip The South China Morning Post, Senin, 30 September 2013.
Rumah sakit di wilayah itu membentuk tim khusus untuk menangani korban sengatan tawon. Sementara itu, lebih dari 300 sarang tawon sudah dipindahkan dari permukiman warga.
Tawon raksasa ini dikenal sebagai predator rakus yang memangsa belalang, lebah, dan serangga besar lainnya. Hornet dikenal bisa memusnahkan sarang lebah yang berisi ribuan ekor dengan menggigit kepala lebah hingga putus lalu mencuri madu dan larva mereka. Hornet ini bisa menjelajah hingga 100 kilometer dalam sehari dan kecepatan terbangnya mencapai 40 kilometer per jam.
GUARDIAN | LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA
Terpopuler
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu