TEMPO.CO, Indramayu - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan kereta api (KA) Argo Dwipangga jurusan Jakarta-Solo menabrak mobil pick-up siang tadi di Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. "Jumlah korban tewas 13 orang, semuanya penumpang pick-up," kata Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Eko Budianto, Selasa, 1 Oktober 2013.
Sementara itu, enam penumpang mobil tersebut juga mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Ia menjelaskan, pada pukul 10.26 WIB, kereta tersebut menabrak mobil pick-up di perlintasan nomor 157 pada KM 188+0/1. Eko menyebutkan, perlintasan tersebut tidak dijaga, meski merupakan perlintasan resmi.
"Mereka itu rombongan yang baru pulang mengantar haji," ucapnya. Ia mengungkapkan, tidak pernah ada kecelakaan di perlintasan itu sebelumnya.
Setelah kecelakaan terjadi, Eko melanjutkan, masinis berhenti sejenak untuk menyampaikan informasi tersebut kepada stasiun terdekat. Menurut dia, tidak ada keterlambatan kereta yang signifikan setelah kecelakaan.
Eko menuturkan, di wilayah kerja Daop 3 Cirebon, ada 206 perlintasan sebidang. Dari seluruh perlintasan tersebut, hanya 68 perlintasan yang dijaga, dan 13 perlintasan di antaranya dijaga pemerintah daerah setempat. Ia mengatakan, KAI tidak mampu menjaga semua perlintasan sebidang itu.
"Karena jumlah pegawai di Daop Cirebon hanya 1.500 orang, sedangkan satu perlintasan saja butuh empat orang," ujar Eko. Untuk pemasangan palang pintu pun, ia mengatakan, perlu biaya besar. Ia menjelaskan, sebenarnya pemasangan pintu perlintasan merupakan tanggung jawab Kementerian Perhubungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
MARIA YUNIAR
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Australia Minta Maaf Soal Impor Sapi
Sejarah Kelam Ludruk Saat Peristiwa 1965
Begini Isi Prinsip 1-5-1 Lekra
PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud
KPK: Labora Tak Pernah Beri Data Aliran Uang