TEMPO.CO, Pamekasan - Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, membantah telah salah menangkap Rudi Hartono, warga Desa Lembung, Kecamatan Galis. Rudi ditangkap pekan lalu, September 2013, di rumah istrinya karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan.
"Kami tidak salah tangkap. Kami hanya melakukan pencocokan ciri fisik dan identitas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Nur Amin, Selasa, 1 Oktober 2013. Karena tidak cocok, Nur Amin melanjutkan, polisi akhirnya melepas Rudi Senin lalu.
Menurut Nur Amin, kasus dugaan salah tangkap ini bermula dari laporan Suparto, warga Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota Pamekasan. Minggu lalu, Suparto melapor telah menjadi korban penipuan dengan modus gendam.
Ketika itu Suparto menjual mobilnya kepada seseorang yang tak terlalu dikenalnya seharga Rp 70 juta. Namun, yang diterima korban bukan uang, melainkan tumpukan kertas seukuran uang yang ditaruh dalam bungkusan.
Merasa jadi korban penipuan, Suparto akhirnya melapor polisi. Kepada penyidik, Suparto mengatakan bahwa orang yang telah menipunya tinggal di Desa Lembung, Kecamatan Galis. "Maka dijemputlah Rudi Hartono untuk dicocokkan identitasnya dengan keterangan pelapor," kata Nur Amin.
Sesampainya di kantor polisi, Rudi Hartono dipertemukan dengan Suparto. Namun Suparto tidak kenal dan memastikan bahwa pelaku penipuan bukan Rudi. "Maka dia kami lepaskan," kata dia.
Namun, sepulang dari kantor polisi, Rudi mengaku telah dipukuli polisi berinisial AW yang menjemputnya. Keluarga Rudi pun melaporkan pemukulan dan dugaan salah tangkap tersebut ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polres Pamekasan. "Kami minta keadilan, adik saya tidak bersalah," kata Munawwir Efendi, kakak Rudi.
Soal pemukulan tersebut, Nur Amin memastikan akan tetap diproses oleh penyidik Propam. "Kalau terbukti, sanksinya bisa teguran hingga penurunan pangkat," ujar Nur Amin.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Australia Minta Maaf Soal Impor Sapi
Sejarah Kelam Ludruk Saat Peristiwa 1965
Begini Isi Prinsip 1-5-1 Lekra
PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud
KPK: Labora Tak Pernah Beri Data Aliran Uang