TEMPO.CO, Jakarta - Holly Angela, 36 tahun, ditemukan sekarat dalam kondisi berlumuran darah di kamarnya, lantai sembilan Ebony Tower, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Saat itu Holly dalam keadaan tertelungkup dengan tangan terikat ke belakang. "Mukanya berdarah-darah seperti kena bacok," kata seorang petugas keamanan yang tak bersedia disebut namanya kepada Tempo, Selasa, 1 Oktober 2013.
Menurut dia, Holly ditemukan setelah beberapa warga melapor kepada petugas keamanan apartemen. "Penghuni lantai sembilan bilang ada ribut-ribut, lapor ke kami," ujar petugas tadi. Ia menyatakan petugas yang berjumlah dua orang langsung mengeceknya.
Petugas mendapati kamar Holly dalam keadaan terkunci. Mereka pun tak mendapat jawaban ketika mengetuk kamar tersebut. "Kami dobrak saja," ujarnya.
Saat ditemukan, darah terus mengucur dari mulut Holly. Diduga kepala korban dibenturkan berkali-kali ke lantai oleh pelaku.
Bersama sejumlah penghuni apartemen, ia yang menyadari korban masih bernyawa langsung melarikan korban ke rumah sakit. "Dibawa ke (RS) Tria Dipa," ujarnya.
Di bawah, suasana apartemen yang biasanya sepi juga menjadi ramai. Sebabnya, seorang pria diduga menjatuhkan diri dari lantai sembilan Ebony Tower. Ia, yang hingga kini belum diketahui identitasnya, tewas akibat luka benturan parah pada wajah.
Polisi menduga pelaku bunuh diri itu melompat dari kamar apartemen yang tercatat atas nama Holly tersebut. Dari apartemen korban, polisi menemukan beberapa pakaian pria.
"Selain penghuni (Holly), kami juga mengamankan sebatang besi dan beberapa pakaian pria," ujar Kapolsek Pancoran, Nengah Adi. Namun polisi belum mau buru-buru bikin kesimpulan mengenai kaitan atas dua peristiwa tersebut. "Masih kami dalami," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler
Soal Lari Maraton Agus Yudhoyono Ramai di Twitter
Delay, Penumpang Lion Air Terkunci Dalam Pesawat
Ini Sebab Agus Yudhoyono Telat Lari Maraton
Ini Alasan Lain Direktur Utama TVRI Dipecat
Jokowi Ingin MotoGP Digelar di Jakarta