TEMPO.CO, Jakarta - Holly Angela Wahyu, 36 tahun, perempuan yang ditemukan tewas Senin malam 30 September 2013 di Tower Ebony kamar E 09 AT, Apartemen Kalibata City, sempat menelpon ibu angkatnya untuk meminta tolong. Lantas, ibu angkat Holly menghubungi Ryan, sahabat Holly.
"(Saya) dikabari ibu angkatnya kalau Holly telepon, teriak pukul 10 (malam) lebih. Posisi saya di Cibubur, disuruh cek ke apartemen," kata Ryan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa, 1 Oktober 2013.
Ryan menuturkan, ia tiba di apartemen sekitar pukul 22.45 WIB bersama Umar, kakak angkat Holly. Mereka menjumpai dua satpam di depan pintu kamar apartemen Holly. Satpam tersebut takut mendobrak pintu karena mengira korban ada cekcok dengan suaminya. "Saya yang dobrak duluan, terus bareng-bareng. Pintu terbuka dan saya lihat cowok lompat lewat pintu balkon," ujar pria yang memakai kaos hitam ini.
Setelah itu, ia menemukan Holly dengan posisi terlungkup. "Pendarahan kepala bagian belakang kayak dipukul dan luka di muka," kata Ryan.
Kemudian, Ryan melanjutkan, Holly diangkat satpam dan akhirnya dibawa ke RS Triadipa naik taksi biru bersama Umar. "Kami panik, jadi enggak tahu saat itu dia masih hidup atau enggak," kata dia.
Sebelumnya, dua orang ditemukan tewas di Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Senin dinihari, 30 September 2013. Seorang korban diketahui bernama Holly Angela, 36 tahun, dan seorang pria belum diketahui identitasnya. Pria tersebut diduga melompat dari tower yang sama dengan Holly Angela. Mereka diduga cekcok sebelum tewas.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Diminta Tak Tergiur Jadi Capres, Jokowi: Apa?
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Lobi Makan, Jokowi Dianggap Jago
Bubarkan Aksi Pemuda Pancasila, Polisi Pakai Senpi