TEMPO.CO, Nusa Dua - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Conference/APEC) resmi digelar mulai hari ini, Selasa, 1 Oktober 2013 hingga Selasa, 8 Oktober 2013 mendatang.
Hari ini pula pengamanan super ketat mulai dilakukan di pintu masuk kawasan Nusa Dua. Setiap orang yang masuk ke kawasan ini harus menunjukkan kartu identitas dan memberitahu tujuannya kepada petugas keamanan dan polisi yang berjaga di pintu masuk.
Selama KTT berlangsung, setiap orang yang masuk ke kawasan Nusa Dua harus memiliki identitas khusus dari panitia maupun yang dikeluarkan pihak Bali Tourism Development Center (BTDC) selaku operator kawasan Nusa Dua.
Tempo turut merasakan ketatnya pengamanan itu. Hari ini, untuk meliput pertemuan tingkat pejabat senior APEC di The Laguna Hotel, Nusa Dua, setidaknya tiga lapis pengamanan harus dilalui.
Pertama, untuk memasuki kawasan Nusa Dua, empat penjaga memeriksa mobil rombongan kami. Mereka melihat badge khusus APEC yang dimiliki tiap-tiap orang, termasuk sopir, dan membuka bagasi untuk melihat apa ada benda mencurigakan. Setelah dinyatakan "bersih," baru mereka membuka portal dan mempersilakan mobil masuk kawasan. Setelah itu, pemeriksaan serupa harus kami lalui sebelum masuk ke hotel tempat acara berlangsung.
Setelah masuk hotel, beberapa banner sudah terpasang untuk mengarahkan wartawan dan delegasi ke menuju ruang rapat. Di depannya, Anda harus mencocokkan identitas dalam badge melalui mesin scanner. Kalau identitas berhasil dicocokkan, baru petugas akan membuka pintu untuk Anda.
Badge khusus untuk wartawan dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pendaftaran untuk mendapat tanda pengenal itu sendiri telah dibuka sejak awal September lalu secara online.
Semua proses itu, menurut wakil Komandan Arya, dilakukan untuk menjamin keamanan 21 kepala negara serta delegasi negara anggota APEC. "Kita berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik," ujarnya.
Pihak TNI juga mengeluarkan larangan bagi masyarakat dan pelaku pariwisata yang melakukan aktivitas di udara, yakni aero modelling, paralayang, paraseling hingga layang-layang. "Larangan berlaku di kawasan Nusa Dua, bandara dan sekitarnya," ujar Arya.
Pengamanan bukan hanya di kawasan tempat pertemuan. Menurut Arya, sejumlah aktivitas warga dibatasi. Tak hanya untuk keluar masuk areal pertemuan di Nusa Dua, tetapi juga aktivitas lainnya.
Ia mengimbau masyarakat di sekitar Kuta dan Nusa Dua untuk tidak melakukan permainan di angkasa selama penyelenggaraan KTT APEC. Tak hanya itu, warga juga dilarang beraktivitas yang berhubungan dengan kegiatan udara lainnya. "Paralayang atau aeromodelling kami imbau tak dilakukan," katanya.
Menurut dia, saat perhelatan berlangsung, aktivitas penerbangan sangat padat. Larangan tersebut adalah bentuk antisipasi keamanan udara.
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler:
Delay, Penumpang Lion Air Terkunci Dalam Pesawat
Ini Sebab Agus Yudhoyono Telat Lari Maraton
Aidit Tak Mampu Mem-PKI-kan Lekra
Ini Alasan Lain Direktur Utama TVRI Dipecat
Mengenang Njoto di Lekra