TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia berencana untuk menggenjot layanan transaksi non-tunai (less cash society) melalui universitas-universitas di Indonesia. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, kampus dipilih karena memiliki volume transaksi yang cukup tinggi. "Transaksi retailnya besar dan didominasi kaum muda," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu 2 Oktober 2013.
Kampus yang dipilih sebagai pilot project adalah Universitas Indonesia. Menurut Ronald, UI dipilih karena memiliki populasi besar, 60 ribu orang. Instrumen pembayaran yang digunakan dalam transaksi non-tunai di kampus adalah uang elektronik, cek, bilyet, giro, kartu debet dan kartu kredit.
Ronald menjamin masyarakat akan diuntungkan dengan transaksi non-tunai. Sebab biaya transaksinya tidak mahal dan masyarakat dimudahkan karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. "Transaksi nontunai juga mudah dilacak apabila terjadi tindak pidana," ujarnya.
Menurut Ronald, upaya diseminasi informasi dan peningkatan penggunaan uang elektronik akan terus dilaksanakan melalui edukasi dan sosialisasi. Selain itu, kata dia, pilot project di universitas dan lokasi yang berbeda juga akan dlakukan di masa mendatang. "Penyempurnan dari sisi prasarana jua akan terus dilakukan," katanya.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Ini Obamacare yang Buat Pemerintah AS Shutdown
Ibu Ini Mengutil 905 Tas Mewah Desainer Terkenal
Obama: Partai Republik Menyandera Warga Amerika
Iran: Netanyahu Pembohong