TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, optimistis daerahnya mendapat pembagian keuntungan Rp 7 triliun dari eksplorasi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Keuntungan itu 10 persen dari total potensi emas di gunung tersebut, yang nilainya ditaksir mencapai Rp 70 triliun. "Dengan Rp 7 triliun banyak jalan rusak bisa dibangun," kata dia, Rabu, 2 Oktober 2013.
Azwar Anas mengatakan, pembagian keuntungan itu apabila pertambangan emas telah berproduksi. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi tidak terburu-buru mendirikan badan usaha milik daerah (BUMD). "BUMD berdiri menjelang pembagian dividen," kata dia.
Pemkab saat ini berupaya merevisi isi perjanjian hibah saham menjadi hibah saham non-dilusi. Dengan ketentuan non-dilusi ini, Pemkab Banyuwangi tetap mendapatkan jatah 10 persen dari total saham meskipun perusahaan terus menambah modalnya. "Kalau skema lama, presentasi saham Banyuwangi akan semakin mengecil hingga hilang sama sekali."
PT Merdeka Serasi Jaya memberikan 10 persen sahamnya kepada Pemkab. Nilai saham tersebut setara Rp 10 miliar yang dikonversi dengan 10 ribu lembar saham milik perusahaan itu. Bupati Banyuwangi kemudian mengajukan perubahan Perda Nomor 13 Tahun 2007 sebagai dasar hukum untuk menampung hibah saham tersebut.
PT Merdeka adalah perusahaan yang memiliki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo, pemegang kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi. Kandungan mineral di gunung itu diklaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan kadar tembaga 0,6 persen. Perusahaan telah mengajukan pemakaian kawasan hutan lindung untuk eksploitasi pertambangan emas kepada Menteri Kehutanan.
Kordinator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Hendrik Siregar, mengatakan pendapatan dari tambang kepada Pemkab hanya sementara, karena 10 hingga 15 tahun deposit emas akan habis dan perusahaan akan pergi. Hal ini berbeda dengan hasil pertanian seperti jeruk dan perikanan yang berkelanjutan dalam memasok pendapatan asli daerah. "Limbah tambang sendiri belum tentu hilang dalam 20 tahun," kata Hendrik dalam pesan elektroniknya.
IKA NINGTYAS
Topik Terhangat:
Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler:
Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Obama: Anda yang Berseragam Tetap Bertugas
Anggaran Buntu, Pemerintah AS Akhirnya `Shutdown`
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Melongok Lobi Meja Makan Ala Jokowi