Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama: Partai Republik Menyandera Warga Amerika  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Barack Obama berhenti sejenak sebelum memberikan keterangan mengenai perdebatan anggaran dana darurat tambahan dari Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington, Senin (30/9). Obama meningkatkan tekanan kepada Partai Republik untuk menghindari ditutupnya pemerintahan selepas tengah malam. AP/Susan Walsh
Presiden Amerika Serikat Barack Obama berhenti sejenak sebelum memberikan keterangan mengenai perdebatan anggaran dana darurat tambahan dari Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington, Senin (30/9). Obama meningkatkan tekanan kepada Partai Republik untuk menghindari ditutupnya pemerintahan selepas tengah malam. AP/Susan Walsh
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan tidak akan membiarkan Partai Republik melemahkan undang-undang tentang jaminan kesehatan --atau lebih dikenal sebagai Obamacare-- sebagai syarat untuk membuka kembali layanan pemerintah AS pascaputusan shutdown alias 'tutup'. Ia menyatakan, mereka menggunakan undang-undang itu sebagai alat untuk menekannya. "Mereka meminta tebusan," kata Obama mengibaratkan, Selasa, 1 Oktober 2013.

Akibat gagalnya pengesahan anggaran, pemerintah telah menutup sebagian kantornya. Senat dan Kongres gagal menyetujui anggaran baru karena kubu Republik bersikeras mencabut atau menunda Obamacare.

Lebih dari 700 ribu pegawai federal menghadapi cuti tak dibayar pascaputusan shutdown pemerintah itu. Selain itu, taman nasional, museum dan banyak bangunan juga ditutup, tidak beroperasi.

Pada Selasa, 1 Oktober 2013, Obama menyalahkan Partai Republik di Kongres atas penutupan ini itu. Ia mengatakan, "Satu faksi dari satu partai bertanggung jawab karena mereka tidak suka satu aturan."

"Mereka menutup pemerintahan atas nama perang suci ideologis untuk menolak asuransi kesehatan yang terjangkau bagi jutaan rakyat Amerika," kata Obama di Gedung Putih. Ia meminta Kongres untuk 'meloloskan anggaran, mengakhiri shutdown pemerintah, membayar tagihan Anda, dan mencegah shutdown ekonomi yang lebih luas'.

Sementara itu, kubu Republik membujuk kubu Demokrat untuk berembuk. "Mungkin jika Presiden Obama menghabiskan sedikit waktu untuk pencitraan dan lebih banyak waktu bekerja dengan Kongres memecahkan masalah ini, kita tidak akan menemukan diri kita dalam situasi seperti sekarang ini," kata Rory Cooper, juru bicara Partai Republik Kongres.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gedung Putih telah menolak rencana Partai Republik untuk mendanai hanya beberapa bagian dari pemerintah --taman nasional, program veteran, dan anggaran District of Columbia.

Pemerintahan Obama mengatakan akan memveto setiap rancangan undang-undang untuk mendanai pemerintah bila hanya sepotong-sepotong. "Ini upaya tidak serius, dan mereka tidak ada cara untuk menjalankan pemerintahan ," kata Juru Bicara Amy Brundage dalam sebuah pernyataan.

BBC | TRIP B

Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul


Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran